Sekarang ini dunia Digital sudah Meraja Lela, salah satunya adalah teknologi digital dengan pengambilan gambar secara digital. Untuk mendapatkan photo yang menarik pastinya kita akan berpose yang sesuai dengan keadaan tersenyum kita akan memiliki photo yang terbaik.
Memasuki era Victoria yaitu pada tahun 1837 sampai 1901, aturan dan etiket serta kecantikan sangat berbeda dengan sekarang ini. Dulu, mulut mungil yang tertutup rapat merupakan hal dianggap pantas. Namun senyuman hanya di miliki oleh orang-orang miskin dan Pemabuk pada masa itu.
Hilangnya senyum oleh wajah orang jaman dahulu juga disebabkan oleh efek yang timbul oleh lamanya waktu yang harus diperlukan oleh kamera kuno untuk mengambil hasil photo.Pada 1837, Louis Jacques Mande Daguerre yang berasal dari berkebangsaan Prancis, Beliau menemukan teknik fotografi di namakan Daguerreotype.
Dua tahun kemudian, Beliau memperkenalkan teknik format fotografi baru pada masa itu, dengan memungkinkan pengambilan hasil photo yang berlangsung sekitar 60 hingga 90 detik. Hal ini akan melelahkan saat menahan pose tawa selama itu. Kalau sekarang di namakan teknik Bulb.
Karena biaya yang sangat mahal, bisa jadi orang pada jaman dahulu hanya bisa berkesempatan untuk berfoto sekali seumur hidup, Pemotetran yang dilakukan di sebuah studio. Pada tahum 1843, industri potret daguerreotype telah berevolusi dengan sangat cepat. Walaupun masih terbilang mahal, namun semua orang rela mengantri untuk menjadikan photo mereka abadi.
Sumber
Namun berbeda dengan orang-orang jaman dahulu. Mereka berphoto dengan keadaan tidak tersenyum sama sekali. Tidak ada wajah gembira, malahan yang di dapatkan adalah murung, Mengapa demikian?
Memasuki era Victoria yaitu pada tahun 1837 sampai 1901, aturan dan etiket serta kecantikan sangat berbeda dengan sekarang ini. Dulu, mulut mungil yang tertutup rapat merupakan hal dianggap pantas. Namun senyuman hanya di miliki oleh orang-orang miskin dan Pemabuk pada masa itu.
Hilangnya senyum oleh wajah orang jaman dahulu juga disebabkan oleh efek yang timbul oleh lamanya waktu yang harus diperlukan oleh kamera kuno untuk mengambil hasil photo.Pada 1837, Louis Jacques Mande Daguerre yang berasal dari berkebangsaan Prancis, Beliau menemukan teknik fotografi di namakan Daguerreotype.
Dua tahun kemudian, Beliau memperkenalkan teknik format fotografi baru pada masa itu, dengan memungkinkan pengambilan hasil photo yang berlangsung sekitar 60 hingga 90 detik. Hal ini akan melelahkan saat menahan pose tawa selama itu. Kalau sekarang di namakan teknik Bulb.
Karena biaya yang sangat mahal, bisa jadi orang pada jaman dahulu hanya bisa berkesempatan untuk berfoto sekali seumur hidup, Pemotetran yang dilakukan di sebuah studio. Pada tahum 1843, industri potret daguerreotype telah berevolusi dengan sangat cepat. Walaupun masih terbilang mahal, namun semua orang rela mengantri untuk menjadikan photo mereka abadi.
Sumber