Bagaimana rasanya menjadi orang lain, menjadi seorang yang kita kagumi, meaimmpunyai bakat seperti orang lain, mempunyai rumah orang lain. Rasa penasaran sering muncul dibenak kita kita. Rasanya bagaimana menjadi orang yang dikagumi, disanjung-sanjung bahkan begitu dihormati. Bagaimanakah rasanya? Kita sering bertanya bukan?
Bagaimana apabila kita bukan kita, kita berada ditubuh orang lain. Hidup yang rasanya menyenangkan. Tidak usah bersusah payah berfikir keras untuk belajar karena otak yang pas-pasan, mencari sekolah favorite seperti membeli garam, rasanya menyenangkan bukan.
Rasanya kita terlalu sibuk dengan perasaan itu. Terlalu sibuknya kita menjadi lupa akan kelebihan kita, perjalanan kita. Mengapa kita sekarang menjadi sekarang ini? Dengan wajah yang seperti ini, rumah yang biasa-biasa saja, masalah yang selalu bergulir, dengan kemampuan otak yang biasa-biasa saja. Mengapa kita tak seperti mereka, dilahirkan ditengah orang tua yang kaya raya, mobil mewah, rumah mewah dan segalanya terlihat wahh..... Mengapa bukan kita....
https://lesaupayau.wordpress.com/ |
Namun ku kira, Allah tentang keadaan kita. Pikirkan, apabila kita dilahirkan di keluarga kaya raya, jangan-jangan menjadi orang yang congkak? Allah telah tak menghendaki itu semua, kita harus belajar tentang keserdehanaan, merasakan bagaimana sesuatu itu butuh pengorbanan.
Setiap kita merasa iri kepada orang lain, utamakan tentang bersyukur... Jangan lihat yang diatas saja, coba lihatlah yang berada diatas kita. Seseorang yang lebih bersusah payah dari pada kita. Pernakah kita memikirkan, apabila kita menjadi paling pintar kita menjadi angkuh? Allah tak menghendaki itu semua didiri kita, kita dituntun untuk lebih berfikir bahwa menilai orang bukan karna itu semua, Namun hanya amal yang kelak akan dipertanggung jawabkan.
Semoga kita mampu menyadari semua itu, sehingga kita tidak perlu merasa iri dan gelisah. Selalu mensyukuri apa yang telah diberikan Allah untuk kita......