ZCgRxn24sMSt1P8PT34NVVluf7C7ODQ8eSh7SrtI
Bookmark

Materi Kebahasaan Teks Eksposisisi Mapel Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA

Materi Kebahasaan Teks Eksposisisi Mapel Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA - Halo adik adik yang baik, masih bersama kakak kali ini kakak ingin membagikan kepada adik adik mengenai materi yang sudah kakak susun, materi ini kakak ambil dari website resmi kemendikbud dan berbagai sumber yang relavan, materi ini merupakan materi bahasa indonesia tentang Kebahasaan Teks Eksposisisi kelas X SMA/MA, semoga bermanfaat yah.

Materi Kebahasaan Teks Eksposisisi Mapel Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA
Materi Kebahasaan Teks Eksposisisi Mapel Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian dapat menganalisis kebahasaan teks eksposisi dengan cermat, teliti dan penuh tanggung jawab agar dapat diterapkan dalam menyusun teks eksposisi pada kehidupan sehari-hari.


B. Uraian Materi

Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi
Untuk mengetahui kaidah kebahasaan teks eksposisi, perhatikan contoh teks eksposisi berikut!

Untung Rugi Perdagangan Bebas

Perdagangan bebas yang diusung oleh sebuah negara dipastikan dapat menguntungkan atau merugikan negara yang bersangkutan. Dampak negatif kebijakan poIitik negara di sektor ekonomi ini mudah kita temukan di Indonesia.


Perdagangan luar negeri memang berperan penting untuk menciptakan Penggunaan sumber daya secara efisien. Setiap negara akan memproduksi barang SDesialisasinya dan produksi itu memberikan keunggulan mutlak untuk meningkatkan Pendapatan nasionalnya. Kenaikan pendapatan semacam itu tidak akan diperoleh jika perdagangan antarnegara dibatasi.

Penjelasan mengenai perdagangan bebas tidak hanya berkisar pada keunggulan mutlak, tetapi juga keunggulan komparatif. Sebagai ilustrasi, Inggris dapat memproduksi satu unit pakaian dalam satu tahun dengan tenaga seratus orang buruh dan satu unit anggur dengan tenaga 120 buruh. Sementara itu, Portugal hanya memerlukan sembilan puluh orang buruh untuk satu unit pakaian dan delapan puluh orang buruh untuk satu unit anggur.


Dalam ilustrasi tersebut, Portugal memiliki keunggulan mutlak dalam dua barang tersebut. Namun, Inggris dan Portugal masih akan mendapatkan untung apabila mereka memiliki hubungan perdagangan. Portugal Iebih beruntung jika memproduksi anggur dan Inggris tidak terlalu merugi jika memproduksi pakaian. Dengan memproduksi barang yang unggul secara komparatif, dua negara itu dapat meraih untung. Dengan menekankan keuntungan spesialisasi dan pertukaran, perdagangan internasional dapat meningkatkan efisiensi, perolehan laba dan standar hidup, serta jumlah komoditas yang tersedia.
Di sisi lain, gerakan proteksionisme tetap menentang teori pasar bebas. Pendukung perdagangan bebas sering dicap sebagai kelompok neoliberalis, kapitalis, dan probarang impor atau pro-asing. Pemerintah diminta tidak terlalu liberal agar kesejahteraan nasional meningkat. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia terbukti membuat neraca perdagangan makin tidak berimbang. Pertumbuhan ekspor lebih rendah daripada impor. Indikatornya terlihat dari rendahnya rata-rata bea masuk barang impor ke Indonesia.


”Saat ini bea masuk barang impor yang diterapkan pemerintah rata-rata 6,8 persen,” kata seorang peneliti ekonomi Indonesia. Ekonom itu membandingkan Indonesia dengan negara lain, seperti Cina yang telah mematok tarif bea masuknya rata-rata 10 persen. Politik antidumping Indonesia sangat lemah akibatnya kinerja impor meningkat dan kinerja ekspor menurun.
Penerapan perdagangan bebas masih perlu kita pertimbangkan dan Indonesia harus lebih berhati-hati. Selama dampak negatif belum dapat terukur, Indonesia tidak dapat mengharapkan perolehan untung dari perdagangan bebas. Kerugian negara akan sangat besar ketika kita salah langkah menerapkan perdagangan bebas.

(Sumber: Kemdikbud, 2014)

 Perhatikan pilihan kata dan penggunaan kalimat dalam teks eksposisi yang berjudul “Untung Rugi Perdagangan Bebas”. Teks tersebut ataupun teks eksposisi lainnya memiliki kaidah-kaidah kebahasaan sebagai berikut.

1. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan masalah utama (topik) yang dibahasnya.


Istilah adalah kata atau frasa (kombinasi kata-kata) yang digunakan sebagai nama atau simbol dan yang dengan hati-hati mengekspresikan makna suatu konsep, proses, kondisi atau karakteristik yang unik dalam bidang tertentu, seperti sains, teknologi, seni dan sebagainya.

Jika topik tentang kebahasaan, maka istilah-istilah yang muncul dalam teks tersebut adalah ragam bahasa, ragam baku, kaidah bahasa, berbahasa Indonesia yang baik dan benar, makna (kata), bahasa asing, bahasa gaul.

2. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan penyebaban untuk menyatakan sesuatu yang argumentatif (hubungan kausalitas). Misalnya, jika, maka, sebab, disebabkan, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. contoh:
  • Saya melihat ketidakberesan mereka berbahasa, antara lain, disebabkan oleh kekurangwibawaan bahasa Indonesia itu sendiri di mata mereka.
  • Politik antidumping Indonesia sangat lemah akibatnya kinerja impor meningkat dan kinerja ekspor menurun.
3. Menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal (sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya) ataupun perbandingan/pertentangan (sementara itu, sedangkan berbeda halnya, namun). Kata-kata itu digunakan untuk menyampaikan urutan argumentasi/fakta ataupun peno|akanlpenentangan terhadap argumen lainnya.


Contoh:
  • Ia kemudian nyeletuk, ”Gua apa: Gua Selarong atau Gua Jepang?" 2) Namun, tidak demikian dengan acara-acara televisi dan radio.
  • Sementara itu, Portugal hanya memerlukan sembilan puluh orang buruh untuk satu unit pakaian dan delapan puluh orang buruh untuk satu unit anggur.
4. Menggunakan kata-kata kerja mental (mental verb), yakni kata kerja yang menyatakan kegiatan abstrak, sebagai bentuk aktivitas pikiran. Kata-kata yang dimaksud, misalnya, memperhatikan, menggambarkan, mengetahui, memahami, berkeyakinan, berpikir.  Kata-kata  lainnya  adalah  memprihatinkan, memperkirakan, mengagumi, menduga, berpendapat, berasumsi, dan menyimpulkan. Kata-kata tersebut digunakan dalam pernyataan-pernyataan yang mengungkapkan pendapat penulis terkait dengan masalah yang dibahasnya.


Contoh:
  • Tak menyangka, salah seorang siswa di samping saya juga memperhatikan percakapan mereka.
  • Peristiwa tersebut menggambarkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki sikap berbahasa yang berbeda di sekolah tersebut.
  • Proses tersebut melibatkan emosi, penalaran, dan keterampilan secara serempak dalam suatu komunikasi edukatif.
  • Prasangka baik saya, bukannya mereka tidak memahami akan perlunya ketertiban berbahasa di lingkungan sekolah.
5. Menggunakan kata-kata perujukan, seperti menurut, berdasarkan..., merujuk....

Contoh:
  • Menurut beberapa penelitian, kesantunan juga melekat dengan kepribadian suatu bangsa ataupun kelompok masyarakat.
  • Dengan merujuk pada fenomena tersebut, tampaknya terdapat penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu.

6. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus, seharusnya.

Contoh:
  • Para siswa justru harus menunjukkan kelas tersendiri dalam hal berbahasa.
  • Dengan makna tersebut, kata gua seharusnya ditujukan untuk penyebutan nama tempat, seperti Gua Selarong, Gua Jepang, Gua Pemijahan, dan seterusnya; dan bukangganti orang (persona).
  • Penerepan perdagangan bebas masih perlu kita pertimbangkan dan Indonesia harus lebih berhati-hati.

C. Rangkuman

Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi
Pada umumnya, teks eksposisi memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut:
  1. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan, Istilah adalah kata atau frasa (kombinasi kata-kata) yang digunakan sebagai nama atau simbol dan yang dengan hati-hati mengekspresikan makna suatu konsep, proses, kondisi atau karakteristik yang unik dalam bidang tertentu, seperti sains, teknologi, seni dan sebagainya.
  2. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan penyebaban untuk menyatakan sesuatu yang argumentatif (hubungan kausalitas).
  3. Menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal (sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya) ataupun perbandingan/pertentangan (sementara itu, sedangkan berbeda halnya, namun). Kata-kata itu digunakan untuk menyampaikan urutan argumentasi/fakt ataupun penolakan/penentangan terhadap argumen lainnya.
  4. 4. Menggunakan kata-kata kerja mental (mental verb), yakni kata kerja yang menyatakan kegiatan abstrak, sebagai bentuk aktivitas pikiran.
  5. Menggunakan kata-kata perujukan, seperti menurut, berdasarkan..., merujuk...
  6. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus, seharusnya.

D. Penugasan Mandiri

Bacalah teks eksposisi berikut ini, lalu analisilah kaidah kebahasaannya!

Olahraga yang Tepat bagi Tubuh Masing-Masing

https://pendidikanpedia.com/teks-eksposisi/contoh/

Olahraga tentu memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Jika sering berolahraga maka tubuh akan kembali segar dan bugar. Namun penting diketahui untuk memilih jenis olahraga yang tepat bagi tubuh masing-masing. Misalnya kita harus tahu kondisi jantung kita apakah kuat atau tidak untuk berolahraga dalam periode waktu yang lama. Karena setiap orang mempunyai kekuatan jantung yang berbeda-beda. Jadi jenis olahraganya tidak bisa disamaratakan. Oleh karena itu penting untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat bagi tubuh masing-masing.


Olahraga merupakan kegiatan mengolah tubuh yang menyenangkan dan semua orang bisa melakukannya. Contoh olahraga antara lain lari, sepak bola, bulu tangkis, renang dan lain sebagainya. Selain menyenangkan, olahraga juga membawa banyak sekali manfaat bagi tubuh dan bisa membuat tubuh lebih sehat.

Setelah berolahraga biasanya kita akan merasakan suasana tubuh yang segar dan bugar. Selain itu, olahraga juga bisa membuat suasana hati senang. Karena olahraga juga bisa menjadi media pelepas stres atau beban pikiran.


Manfaat olahraga salah satunya dapat meningkatkan metabolisme tubuh yang berguna supaya tubuh terhindar dari penyakit kognitif. Seperti penurunan sistem kerja otak atau kepikunan.
Seseorang dengan tekanan darah yang tinggi sangat dianjurkan untuk rutin berolahraga. Karena tekanan darah tinggi bisa menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi tidak lancar. Berolahraga secara rutin dapat membantu memperlancar peredaran aliran darah di dalam tubuh bagi penderita darah tinggi.

Rutin berolahraga juga bisa menyehatkan jantung. Namun harus dipahami juga apakah kondisi jantungnya kuat atau tidak jika melakukan olahraga-olahraga yang diinginkan. Misalnya orang dengan penyakit jantung biasanya kurang kuat saat melakukan olahraga renang, lari atau olahraga berat lainnya. Kasus seperti ini sering sekali kita temui. Kadang orang melakukan olahraga tapi tidak melihat kekuatan jantungnya terlebih dahulu. Bukannya membuat tubuh lebih sehat, tapi malah membuat keadaan semakin buruk bagi jantungnya.


Sudah sering sekali terjadi kasus seseorang yang sedang berolahraga tiba-tiba jatuh pingsan dan harus segera dilarikan ke rumah sakit. Hal tersebut terjadi bisa karena riwayat penyakit jantung yang pernah dideritanya. Sehingga tubuhnya tidak kuat dan malah menimbulkan serangan jantung mendadak karena aktivitas menguras tenaga yang sedang dilakukannya. Hasilnya ia jatuh pingsan.

Bila kondisi tubuh normal, maka olahraga sangat disarankan untuk dilakukan. Bahkan baiknya olahraga dilakukan minimal 1 kali dalam seminggu. Jika dilakukan secara rutin maka tubuh akan lebih sehat dan kuat menahan serangan berbagai penyakit. Karena dengan berolahraga kekebalan tubuh juga semakin meningkat.


Tubuh orang yang sering berolahraga akan tetap sehat dan lebih kuat terhindar dari berbagai penyakit.
Jadi pastikan dan ketahui kondisi tubuh terlebih dahulu sebelum berolahraga, apakah sanggup atau tidak untuk melakukannya. Kalau tubuh tidak kuat, bukan kesehatan yang didapat, melainkan penyakit baru yang akan memperburuk kondisi.

Olahraga mempunyai banyak manfaat bagi tubuh jika dilakukan secara teratur. Manfaat olahraga antara lain memperbaiki mood dan suasana hati, terhindar dari berbagai penyakit, melancarkan peredaran darah dan meningkatkan metabolisme tubuh. Meskipun begitu, tidak sedikit juga orang yang melakukan olahraga dengan salah hingga berakhir di ranjang rumah sakit. Hal tersebut terjadi karena ia tidak bisa memahami kondisi dan keadaan tubuhnya sendiri.


Maka dari itu, pastikan kondisi tubuh terlebih dahulu sebelum melakukan olahraga berat yang menguras banyak tenaga. Dan pastikan kamu memilih jenis olahraga yang tepat dan sesuai dengan tubuh kamu.


Tuliskan jawabanmu pada format penilaian di bawah ini!

E. Latihan Soal

1. Tentukan makna kata teknis di bawah ini:
a. Aktivitas
b. Metabolisme
c. Komparatif
2. Buatlah kalimat dengan menggunakan kata kerja mental!
3. Lengkapi kalimat di bawah ini dengan konjungsi kausalitas!

Baca juga - Soal Teks Negosiasi

Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut … oleh praktik pembangunan yang tidak memperhatikan kelestarian alam atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan.
4. Buatlah sebuah contoh kalimat menggunakan kata rujukan!
5. Buatlah sebuah kalimat yang bermakna persuasif!

Baca juga - Soal Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi

Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya Materi Kebahasaan Teks Eksposisisi Mapel Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!! 
#
Kebahasaan Teks Eksposisisi File ini dalam Bentuk .pdf File Size 74Kb
Diupload oleh www.bospedia.com


      Pencarian yang paling banyak dicari
      • kaidah kebahasaan teks eksposisi dan contohnya
      • struktur teks eksposisi adalah
      • contoh teks eksposisi
      • ciri teks eksposisi
      • kebahasaan teks eksposisi brainly
      • contoh teks eksposisi beserta strukturnya
      • kaidah teks eksposisi
      • pola pengembangan teks eksposisi
      • pdf, 2018,2019,2020,2021,2022
      0

      Post a Comment