ZCgRxn24sMSt1P8PT34NVVluf7C7ODQ8eSh7SrtI
Bookmark

Materi Pengembangan Cerita Rakyat (hikayat) ke dalam Bentuk Cerpen Mapel Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA

Materi Pengembangan Cerita Rakyat (hikayat) ke dalam Bentuk Cerpen Mapel Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA - Halo adik adik yang baik, pada kesempatan kali ini kakak ingin membagikan kepada adik adik mengenai materi yang telah kakak susun dari berbagai sumber yang relavan, materi ini diambil dari mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang Pengembangan Cerita Rakyat (hikayat) ke dalam Bentuk Cerpen  kelas 10 SMA/MA. Semoga dengan materi ini bisa bermanfaat yah.

Materi Pengembangan Cerita Rakyat (hikayat) ke dalam Bentuk Cerpen Mapel Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA
Materi Pengembangan Cerita Rakyat (hikayat) ke dalam Bentuk Cerpen Mapel Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian dapat mengembangkan cerita rakyat ke dalam bentuk cerpen dengen memerhatikan isi dan nilai-nilai baik secara lisan atau tertulis dengan kritis, kreatif, cermat dan terampil.

B. Uraian Materi

Baru saja kalian membandingkan kebahasaan dan nilai teks cerita rakyat dengan teks cerpen. Asyik bukan membandingkan dua cerita tersebut? Bagus sekali berarti kalian sudah membaca sekaligus mempelajarinya dua jenis teks yang berbeda dari penggunaan bahasa dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.


Kegiatan pembelajaran 2 ini, kalian akan mengembangkan isi cerita rakyat menjadi cerita pendek. Semangat, kalian pasti bisa.

1. Membandingkan Alur Cerita dalam Cerita Rakyat dan Cerpen
Kalian telah memahami perbedaan karakteristik bahasa hikayat dengan cerpen. Dalam sub bagian ini, kamu akan belajar mengembangkan imajinasi dan kreasi untuk menuliskan kembali isi cerita rakyat/hikayat dalam bentuk cerpen. Salah satu unsur intrinsik yang sangat menentukan keberhasilan sebuah cerpen atau hikayat dalam menyampaikan cerita adalah alur. Alur adalah rangkaian peristiwa yang mempunyai hubungan sebab akibat yang membentuk satu rangkaian cerita yangutuh.

Salah satu karekteristik alur dalam hikayat selain beralur maju adalah menggunakan alur berbingkai. Alur mundur dalam sebuah cerita berarti cerita dimulai dari masa lalu ke masa kini, atau dari masa kini ke masa yang akan datang. Alur berbingkai artinya didalam cerita ada cerita lain. Alurberbingkaidalam hikayat biasanya disajikan dengan menghadirkan tokoh lain yang bercerita tentang suatukisah.


Perhatikan contoh alur berbingkai dalam kutipan cerita rakyat/hikayat berikut ini.
Dalam cerita yang lain pula, Bayan bercerita mengenaipengorbanan seorang isteri. seorang puteri raja yang kejam telah membunuh 39 orang suaminya. suaminya yang keempat puluh telah berjaya menginsafkannya dengan sebuah cerita mengenai seekor rusa betina yang sanggup menggantikanpasangannya,rusajantan,untukdisembelih.
2. Menulis Kerangka
Kalian telah membandingkan isi dan kaidah kebahasaan hikayat dan cerpen, berikutnyakamuakan belajar mengubah isi cerita hikayat ke dalam bentuk cerpen. Sebelum menulis cerpen, kalian sebaiknya membuar kerangka. Kegiatan penulisan kerangka dilakukan agar dalam menulis cerpen bisa dilakukan dengan sistematis, yaitu dengan mengikuti kerangka yang telah dibuat sebelumnya.


3. Mengonversi Cerpen
Setelah menulis kerangka, kegiatan selanjutnya adalah menulis cerpen berdasarkan cerita rakyat/ hikayat yang telah dibaca.
Di antara yang perlu kalian perhatikan dalam menulis cerpen adalah
  • Mengubah alur cerita dari alur berbingkai menjadi alur tunggal.
  • Menggunakan bahasa yang ada pada cerita rakyat ke dalam bahasa Indonesia saat ini.
  • Menggunakan gaya bahasa yang sesuai menghindari kata-kata arkais.
  • Tetap memertahankan nilai-nilai yang ada pada cerita rakyat.
Agar kalian lebih memahami dalam mengembangkan cerita rakyat ke dalam bentuk cerpen tulislah cerpen dengan mengubah cerita yang ada dalam cerita rakyat.


C. Rangkuman

Mengembangkan ceita rakyat menjadi cerpen perlu memerhatikan:
  1. memahami teks asli cerita sejarah
  2. mengembangkan cerita ke dalam kerangkan cerpen
  3. mengubah alur menjadi alur tunggal
  4. mempertahankan nilai-nilai yang ada pada cerita rakyat
  5. memerhatikan ketentuan penulisan yang sudah diatur dalam PUEBI.

D. Latihan Soal

Petunjuk!
  1. Bacalah dengan cermat hikayat berikut!
  2. Pahamilah isinya dengan baik
  3. Buatlah kerangka cerpen
  4. Kembangkanlah cerita rakyat dengan memerhatikan isi dan nilai dalam bentuk cerpen!

Hikayat Indera Bangsawan
Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada jugaberolehputra. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin. Hatta beberapa lamanya, Tuan Puteri Sitti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki. Adapun yang tua keluarnya dengan panah dan yang muda dengan pedang. Maka baginda pun terlalu amat sukacita dan menamai anaknya yang tua Syah Peri dan anaknya yang muda Indera Bangsawan.


Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah.Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.

Setelah mendengar kata-kata baginda, Syah Peri dan Indera Bangsawan pun bermohonpergi mencaribuluh perindu itu. Merekamasuk hutan keluar hutan, naik gunung turun gunung, masuk rimba keluar rimba, menuju ke arah matahari hidup.


Maka datang pada suatu hari, hujan pun turunlah dengan angin ribut, taufan, kelam kabut, gelap gulita dan tiada kelihatan barang suatu pun. Maka Syah Peri dan Indera Bangsawan pun bercerailah. Setelah teduh hujan ribut, mereka pun pergi saling cari mencari.

Tersebut pula perkataan Syah Peri yang sudah bercerai dengan saudaranya Indera Bangsawan. Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada AllahSubhanahuwata’ala dan berjalan dengan sekuat-kuatnya.
Beberapa lama dijalan, sampailah ia kepada suatutaman, dan bertemu sebuah mahligai.Ia naik ke atas mahligai itu dan melihat sebuah gendang tergantung. Gendang itu dibukanya dan dipukulnya. Tiba-tiba ia terdengar orang yang melarangnya memukul gendang itu. Lalu diambilnya pisau dan ditorehnya gendang itu, maka Puteri Ratna Sari pun keluarlah dari gendang itu. Puteri Ratna Sari menerangkan bahwa negerinya telah dikalahkan oleh Garuda. Itulah sebabnya ia ditaruh orangtuanya dalam gendang itu dengan suatu cembul. Di dalam cembul yang lain ialah perkakas dan dayang- dayangnya. Dengan segera Syah Peri mengeluarkan dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya. Maka Syah Peri pun duduklah berkasih- kasihan dengan Puteri Ratna Sari sebagai suami istri dihadap oleh segala dayang- dayang dan inang pengasuhnya.


Tersebut pula perkataan Indera Bangsawan pergi mencari saudaranya. Ia sampai di suatu padang yang terlalu luas. Ia masuk di sebuah gua yang ada di padang itu dan bertemu dengan seorang raksasa. Raksasa itu menjadi neneknya dan menceritakan bahwa Indera Bangsawan sedang berada di negeri Antah Berantah yang diperintah oleh Raja Kabir.

Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akandibinasakanoleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan penyakit itu. Baginda bertitah lagi. “Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan puteri.”

Setelah mendengar kata-kata baginda Si Hutan pun pergi mengambil seruas buluh yang berisi susu kambing serta menyangkutkannya pada pohon kayu.Maka ia pun duduk menunggui pohon itu. Sarung kesaktiannya dikeluarkannya, dan rupanya pun kembali seperti dahulu kala.


Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkanya susu harimau beranak mudaitu. Indera Bangsawan berkata susu itu tidak akan dijual dan hanya akan diberikan kepada orang yang menyediakan pahanya diselit besi hangat. Maka anak raja yang sembilan orang itu pun menyingsingkan kainnya untuk diselit Indera Bangsawan dengan besi panas. Dengan hati yang gembira, mereka mempersembahkan susu kepada raja, tetapi tabibberkata bahwa susu itubukan susu harimau melainkan susu kambing. Sementara itu Indera Bangsawan sudah mendapat susu harimau darir aksasa(neneknya) dan menunjukkannya kepadaraja.

Tabib berkata itulah susu harimau yang sebenarnya. Diperaskannya susu harimau ke mata Tuan Puteri. Setelah genap tiga kali diperaskan oleh tabib, maka Tuan Puteripun sembuhlah. Adapun setelah Tuan Puterisembuh, baginda tetap bersedih. Baginda harus menyerahkan tuan puteri kepada Buraksa, raksasa laki-laki apabila ingin seluruh rakyat selamat dari amarahnya. Baginda sudah kehilangan daya upaya.
Hatta sampailah masa menyerahkan Tuan Puteri kepada Buraksa. Baginnda berkata kepada sembilan anak raja bahwa yang mendapat jubah Buraksa akan menjadi suami Puteri. Untuk itu, nenek Raksasa mengajari Indrra Bangsawan. Indra Bangsawan diberi kuda hijau dan diajari cara mengambil jubah Buraksa yaitu dengan memasukkan ramuan daun-daunan ke dalam gentong minum Buraksa. Saat Buraksa datang hendak mengambil Puteri, Puteri menyuguhkan makanan, buah-buahan, dan minuman pada Buraksa. Tergoda sajian yang lezat itu tanpa pikir panjang Buraksa menghabiskan semuanya lalu meneguk habis air minum dalam gentong.


Tak lama kemudian Buraksa tertidur. Indera Bangsawan segera membawa lari Puteri dan mengambil jubah Buraksa. Hatta Buraksa terbangun, Buraksa menjadi lumpuh akibat ramuan daun-daunan dalam air minumnya.

Kemudian sembilan anak raja datang. Melihat Buraksa tak berdaya, mereka mengambil selimut Buraksa dan segera menghadap Raja. Mereka hendak mengatakan kepada Rajabahwa selimut Buraksasebagai jubah Buraksa.

Sesampainya di istana, Indera Bangsawan segera menyerahkan Puteri dan jubah Buraksa. Hata Raja mengumumkan hari pernikahan Indera Bangsawan dan Puteri. Saat itu sembilan anak raja datang. Mendengar pengumuman itu akhirnya mereka memilih untuk pergi. Mereka malu kalau sampainiat buruknyaberbohong diketahuirajadanrakyatnya
Sumber: Buku Kesusastraan Melayu Klasik Kriteria penilaian



Kriteria penilaian
Baca juga - Soal Butir-butir Penting Buku Nonfiksi

Kunci jawaban pembelajaran 2
  1. Kerangka karangan
  2. Pengembangan kerangka disertai rubrik penilaian
Rubrik/ Pedoman Penskoran Mengonversi Cerita Rakyat ke dalam Cerpen

 E. Penilaian Diri

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1 dan 2, berikut diberikan tabel untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Isilah (V)pada tabel refleksi diri terhadap pemahaman materi di tabel berikut!

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut dalam modul, ulang kegiatan belajar 1 dan 2, apabilila diperlukan silakan kalian menghubungi guru atau teman sejawat untuk menyampaikan pembimbingan.
Jangan putus asa untuk mengulang lagi! Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjutkan berikut.

Baca juga - Soal Teks Negosiasi

Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya Materi Pengembangan Cerita Rakyat (hikayat) ke dalam Bentuk Cerpen Mapel Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam beajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!! 


#
Pengembangan Cerita Rakyat (hikayat) ke dalam Bentuk Cerpen File ini dalam Bentuk .pdf File Size 74Kb
Diupload oleh www.bospedia.com


      Pencarian yang paling banyak dicari
      • nilai-nilai apa saja yang terdapat dalam cerita rakyat dan cerpen?
      • bagaimana perbedaan bahasa dalam hikayat dan cerpen
      • persamaan cerpen dan hikayat
      • perbedaan alur hikayat dan cerpen
      • perbedaan nilai hikayat dan cerpen
      • perbedaan hikayat dan cerpen brainly
      • perbedaan hikayat dan cerita rakyat
      • jelaskan apa itu kata arkais dalam teks cerita rakyat dan sebutkan contohnya!
      • pdf, 2018,2019,2020,2021,2022
      0

      Post a Comment