Materi Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah Mapel Bahasa Indonesia kelas 12 SMA/MA - Hai adik adik yang baik apa kabar? semoga dalam keadaan baik baik saja, nah pada kesemaptan yang cerah ini kakak ingin membagikan kepada adik adik mengenai materi yang sudah kakak sediakan, materi ini adalah materi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII SMA/MA tentang Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah. Semoga bermanfaat yah.
Materi Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah Mapel Bahasa Indonesia kelas 12 SMA/MA |
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
- Materi Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
- Materi Menulis Cerita Sejarah Pribadi
- Soal Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
- Prajurit-prajurit yang telah diperintahkan membersihkan gedung bekas asrama telah menyelesaikan tugasnya.
- Dalam banyak hal, Gajah Mada bahkan sering mengemukakan pendapatpendapat yang tidak terduga dan membuat siapa pun yang mendengar akan terperangah, apalagi bila Gajah Mada berada di tempat berseberangan yang melawan arus atau pendapat umum dan ternyata Gajah Mada terbukti berada di pihak yang benar
- Mula-mula pertikaian berkisar pada kelakuan Trenggono yang begitu sampai hati membunuh abangnya sendiri, kemudian diperkuat ...
- Setelah juara gulat itu pergi Sang Adipati bangkit dan berjalan tenang- tenang masuk ke kadipaten.
- Mengapa Sultan tak menyatakan sikap menentang usaha Portugis ...?
- Riung Samudera menyatakan bahwa ia masih bingung dengan semua penjelasan Kendit Galih tentang masalah itu.
- Menurut Sang Patih, Galeng telah periksa seluruh kamar Syahbandar clan ia telah melihat banyak botol clan benda-benda yang ia tak tahu nama clan gunanya
- Jawaban itu mengecewakan para musafir.
- Gajah Mada sependapat dengan jalan pikiran Senopati Gajah Enggon.
- Melihat itu, tak seorang pun yang menolak karena semua berpikir Patih Daha Gajah Mada memang mampu clan layak berada di tempat yang sekarang ia pegang.
- Pada suatu kali, kaki kuda Demak akan mengepulkan debu di seluruh bumi Jawa.
- Dan sebagai patih, ia masih tetap memimpin pasukan gajah, maka Kala Cuwil tak juga terhapus dalam sebutan.
- Sang Adipati telah menjatuhkan titah: kapal-kapal Tuban mendapat perkenan untuk berlabuh dan berdagang di Malaka ataupun di Pasai.
"Mana surat itu?"''Ampun, Gusti Adipati, patik takut maka patik bakar:' "Surat apa, Nyi Gede, lontar ataukah kertas?""Lon... Ion... Ion... kertas barangkali, Gusti, patik tak tahu namanya. Bukan lontar:' "Bukankah bukan hanya surat saja telah kau terima? Adakah real Peranggi pernah kau terima juga?"''Ada, Gusti real mas, Patik mohon ampun, karena tiada mengetahui adakah itu real Peranggi atau bukan:'
- Pangeran Seda Lepen? Orang menunggu dan menunggu dengan perasaan prihatin terhadap keselamatan wanita tua itu.
- Gajah Mada mempersiapkan diri sebelum berbicara clan menebar pandangan mata menyapu wajah semua pimpinan prajurit, pimpinan dari satuan masing-masing. Dari apa yang terjadi itu terlihat betapa besar wibawa Gajah Mada, bahkan beberapa prajurit harus mengakui wibawa yang dimiliki Gajah Mada jauh lebih besar dari wibawa Jayanegara.
- Di antara para Ibu Ratu yang terpukul hatinya, hanya Ibu Ratu Rajapatni Biksuni Gayatri yang bisa berpikir sangat tenang. Terpukul hatinya artinya sangat sedih.
- Mampukah Cakradara menjadi tulang punggung mendampingi istrinya menyelenggarakan pemerintahan?
- Tulang punggung artinya sandaran, sumber kekuatan Di sebelahnya, Gajah Mada membeku.
- Membeku artinya diam saja.
Hidup rakyat Majapahit boleh dikata gemah ripah loh jinawi kerta tata raharja, hukum ditegakkan, keamanan negara dijaga menjadikan siapa pun merasa tenang clan tenteram hidup di bawah panji gula kelapa. Peribahasagemah ripah loh jinawi kerta tata raharja merupakan peribahasa Jawa, yang artinya hidup makmur aman tenteram.
…. ''Apakah Tuan sudah bermaksud melawan pemerintah?"Karena aku tahu inisiatifnya takkan berjalan tanpa rnmusan dan tanda tanganku, aku hadapi dia dengan cadangan."Kalau perintah itu diberikan padaku setelah predikat 'tenaga ahli' itu dicabut oleh Gubermen, aku akan lakukan dengan segera, Tuan. Kalau tidak, aku masih punya hak untuk menolak:'Mukanya jadi kemerah-merahan karena berang. Ya, ya, kau akan kupermain mainkan, Tuan. Mari kita lihat siapa yang akan lebih tahan.Tetapi, ia tak mendesak lagi dan pergi dengan bersungut-sungut. Notanya datang lagi, isinya bernada curiga terhadap aku sebagai simpatisan salah sebuah dari organisasiorganisasi tersebut.Jelas dia belum kenal siapa Pangemanann. Sekali orang bernama Pangemanann ini jadi Algemeene Secrerie, takkan mudah orang dapat mengisarkan sejengkal pun dari tempatnya. Aku simpan baik-baik nota itu dan tak kujawab.Sekarang datang waktunya ia akan mencari-cari kesalahan. Mulailah aku mengingatingat secara kronologis pekerjaanku sejak 1912 sampai masuk ke tahun 1915. Hanya ada satu hal yang bisa digugat: analisa dangkal tentang naskah-naskah Raden Mas Minke yang aku anggap tidak berharga. Naskah-naskah itu aku simpan di rumah untuk jadi milik pribadi. Maka analisis yang kurang bersungguh-sungguh itu mungkin memberi peluang untuk menuduh aku menyembunyikan sesuatu pendapat atau kenyataan.Apa boleh buat, aku akan tetap berkukuh naskah-naskah itu lebih bersifat pribadi daripada umum. Dan aku katakan naskah itu telah dibakar langsung di kantor dalam tong kaleng kecil di kamarku. Walau begitu aku harus bersiap-siap.Pidato Sneevliet mulai bermunculan dalam terjemahan Melayu, dalam terbitan korankoran di Sala, Semarang, Madiun, Surabaya. Juga pidato-pidato Baars yang mampu berbahasa Melayu dan Jawa dengan fasih. Tapi, koran-koran Jawa Barat dan Betawi tampaknya tenang-tenang saja. Pengaruhnya mulai menjalari panggung pribumi. Tampaknya pengaruhnya dapat diibaratkan sebuah roda. Sekali orang mengenal dan menggunakannya, dia lantas jadi bagian dari kehidupan.Dalam pertunjukkan langsung di Sala, jelas benar pengaruh ini bekerja. Lakon yang dimainkan kala itu adalah Surapati. Setelah beberapa minggu berlalu, ternyata pemain peran utama sebagai Surapati adalah orang yang itu-itu juga: Marco. Secara khusus kusiapkan bagan peta pengaruh. Dalam waktu seminggu dapat kulihat, bahwa pengaruh itu laksana lelatu yang memercik dan meletik-letik ke kota-kota pelabuhan di Jawa Tengah dan Timur, memasuki pedalaman dan memerciki wilayahwilayah pabrik gula-semua wilayah pabrik gula.Dewan Hindia telah meminta pada Gubernur Jenderal, demikian yang kudengar dari omongan orang agar tenaga-tenaga kepolisian yang sudah mulai berpengalaman dalam mengawasi kegiatan politik pribumi ditetapkan kedudukannya untuk mengurusi soal ini. Kepolisian setempat yang telah mengambil inisiatif untuk pekerjaan ini supaya diberi pengukuhan, badan koordinasi supaya dibentuk untuk membantu pembentukan seksi khusus ini. Dasar dari permintaan itu adalah kegiatan politik Pribumi yang semakin menanjak dengan semakin melonggarkan hubungan antara Kerajaan dengan Hindia. Kalaupun ada rencana mengirim bantuan militer dari Kerajaan tak mungkin bisa diharapkan dalam situasi Perang Dunia. Maka juga Angkatan Perang Hindia seyogianya diperbesar untuk dapat menghadapi segala kemungkinan.(Toer, Pramoedya Ananta. 2006. Rumah Kaea. Jakarta: Lentera Dipantara, Halaman 387-393).
Kaidah Kebahasaan |
Kutipan |
Keterangan |
Menggunakan kalimat bermakna lampau. |
Dan aku katakan naskah itu telah dibakar langsung di kantor dalam
tong kaleng kecil di kamarku. |
telah dibakar |
Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu. |
Mulailah aku mengingat-ingat secara kronologis
pekerjaanku sejak 1912 sampai masuk ke tahun 1915. |
Mulailah….sampai |
Menggunakan kalimat tak langsung.
|
Dalam waktu seminggu dapat kulihat, bahwa pengaruh itu
laksana lelatu yang memercik dan meletik-letik ke kota-kota pelabuhan di Jawa
Tengah dan Timur, memasuki pedalaman dan memerciki wilayah-wilayah pabrik
gula-semua wilayah pabrik gula. |
bahwa |
Menggunakan kata kerja (verba) mental |
Dasar dari permintaan itu adalah kegiatan politik Pribumi yang semakin
menanjak dengan semakin melonggarkan hubungan antara Kerajaan dengan Hindia. |
semakin menanjak semakin melonggarkan |
Menggunakan Kata Kerja (verba) Material |
Dan aku katakan naskah
itu telah dibakar langsung di kantor dalam tong kaleng kecil di kamarku. |
dibakar |
Menggunakan kalimat langsung |
''Apakah Tuan sudah bermaksud melawan pemerintah?" "Kalau perintah itu diberikan padaku setelah predikat 'tenaga
ahli' itu dicabut oleh Gubermen, aku akan lakukan dengan segera, Tuan. Kalau
tidak, aku masih punya hak untuk menolak:' |
|
Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau peristiwa |
Tidak ada |
|
C. Rangkuman
- Kaidah kebahasaan teks cerita sejarah meliputi menggunakan kalimat bermakna lampau, menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu, menggunakan kalimat tak langsung, menggunakan kata kerja (verba) mental, menggunakan kata kerja (verba) material, menggunakan kalimat langsung, dan menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau peristiwa.
- Penggunaan makna kias berupa penggunaan unkapan dan peribahasa.
- Kegiatan analisis kebahasaan adalah kegiatan analisis terhadap kaidah kebahasaan dan analisis terhadap penggunaan makna kata yaitu ungkapan dan peribahasa.
D. Penugasan Mandiri
Kaidah Kebahasaan |
Kutipan |
Keterangan |
Menggunakan kalimat bermakna lampau. |
|
|
Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu. |
|
|
Menggunakan kalimat tak
langsung. |
|
|
Menggunakan kata kerja (verba) mental |
|
|
Menggunakan Kata Kerja (verba) Material |
|
|
Menggunakan kalimat langsung |
|
|
Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau peristiwa |
|
|
E. Latihan Soal
Dalam terdiam yang sekilas begini, dia menemukan jawaban yang cerdik. Yaitu, dia anggap lebih baik bertanya, meminta pendapat atau saran dari Danurejo II. “Dus apa saran Tuan?”Mersa diakajeni, Danurejo II menjawab lurus, “Sebetulnya, melawan kompeni disadariSri Sultan sebagai menimba air dengan keranjang.”Hm?”“Tapi. Seandainya terjadi persatuan yang menggumpal antara rakyat Yogyakarta dan rakyat Surakarta, bagaimanapun hal itu bisa menjadi kekuatan yang tidak terduga.”
Pengangkatan ini memang banyak terpengaruh oleh bujukan Dara Petak (1).Mendengar akan pengangkatan patih ini merahlah muka Adipati Ronggo Lawe(2). Ketika mendengar berita ini dia sedang makan, seperti biasa dilayani oleh kedua orang istrinya yang setia, yaitu Dewi Mertorogo dan Tirtowati(3). Mendengar berita itu dari seorang penyelidik yang datang menghadap pada waktu sang Adipati sedang makan, Ronggo Lawa marah bukan main(4). Nasi yang sudah dikepalnya itu dibanting ke atas lantai dan karena dalam kemarahan tadi sang adipati menggunakan aji kedigdayaannya, maka nasi sekepal itu amlas ke dalam lantai (5). Kemudian terdengar bunyi berkerotok dan ujung meja diremasnya menjadi hancur(6). (Kemelut di Maja Pahit, SH Mintarja)
Prajurit-prajurit yang telah diperintahkan membersihkan gedung bekas asrama telah menyelesaikan tugasnya.
F. Penilaian Diri
No |
Pertanyaa |
Ya |
Tidak |
1. |
Saya sangat senang belajar tentang menganalisis kaidah kebahasaan dalam teks
cerita sejarah. |
|
|
2. |
Penjelasan materi menganalisis kaidah kebahasaan dalam
teks cerita sejarah dengan jelas. |
|
|
3. |
Saya memahami kaidah kebahasaan teks cerita
sejarah. |
|
|
4. |
Saya
memahami penggunaan makna kias teks
cerita sejarah dengan jelas. |
|
|
5. |
Saya
memahami bagaimana cara menganalisis kebahasaan teks cerita sejarah dengan jelas. |
|
|
6. |
Semua kegiatan
pembelajaran yang diberikan pada modul tentang menganalisi kaidah kebahasaan
dalam teks cerita sejarah bermanfaat
bagi kehidupan saya |
|
|
- contoh teks cerita sejarah
- jenis teks cerita sejarah
- contoh teks cerita sejarah pribadi
- ciri-ciri teks cerita sejarah
- contoh teks cerita sejarah kelas xii
- kaidah teks cerita sejarah
- kaidah kebahasaan teks cerita sejarah brainly
- struktur teks cerita sejarah
- pdf, 2018,2019,2020,2021,2022
Post a Comment