Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian mampu menyeleksi ragam informasi sebagai bahan teks editorial
B. Uraian Materi
Setelah kalian menguasai apa yang telah dipaparkan di pembelajaran 1, maka lanjutan materi di pembelajaran 2 adalah dari sudut pandang penulis. Ketika penulis tajuk/ editorial memiliki kemampuan menyeleksi ragam informasi untuk dibuat teks editorial, dalam hal ini redaksi sebuah koran harus memiliki kemampuan mengenali hal yang sedang terbarui, viral, aktual, faktual. Begitu juga dengan kalian akan mempelajari menyeleksi ragam informasi tersebut.
Menyeleksi Ragam Informasi sebagai Bahan Teks Editorial
Pada penjelasan sebelumnya, kamu sudah mengetahui bahwa teks editorial membahas permasalahan yang terjadi (berita) yang aktual, fenomenal, dan kontroversial. Artinya, penulis teks editorial akan memulainya dengan cara mendata peristiwa-peristiwa yang berkembang di masyarakat. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa peristiwa pendidikan, politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya, pertanian, lahan, hutan, laut, dan sebagainya, baik di level nasional maupun global. Peristiwa-peristiwa itu kemudian diklasifikasi ke dalam beberapa kelompok berdasarkan keterjadiannya (aktualitas), keluarbiasaannya (fenomenal), dan keterbantahannya (kontroversial). Jika ukuran-ukuran tersebut sudah terpenuhi, editorial dapat dibuat oleh redaktur.
Sebagai sebuah media massa, daya tarik sebuah opini akan menentukan publik menerima untuk membacanya atau tidak. Artinya, daya tarik atau dapat juga disebut "daya jual" menjadi sangat penting diperhatikan saat redaktur membuat teks editorial. Keuntungan bagi pembaca, mereka akan dapat mengetahui secara persis isu-isu yang berkembang disertai pemahaman yang memadai. Tentulah pemahaman ini dapat dijadikan suatu dasar berpijak di dalam menanggapi persoalan-persoalan yang muncul serta solusi yang dapat ditawarkan. Misalnya, bagi penulis opini atau pengambil kebijakan atau para pengusaha, dan sebagainya.
Dengan demikian ragam informasi dalam teks editorial telah menjadi bagian penting yang diperhatikan oleh redaksi sebuah media cetak maupun elektronik untuk dijadikan bahan penulisan teks editorial itu sendiri, dengan demikian cermatilah teks berikut untuk mendalami Mengidentifikasi isi, pendapat, ragam, dan menyimpulkan informasi dalam teks editorial.
Langkah - langkah menyeleksi ragam informasi dalam teks editorial yaitu sebagai berikut:
- Yang pertama harus menyiapkan naskah yang ingin di baca,
- Yang berikut berilah tanda menggunakan stabilo pada bagian yang di anggap itu penting,
- Bacalah naskah berkali – kali, minimal dua kali,
- Jangan lupa untuk mencatat ide pokok pada setiap paragraf, dan yang terakhir
- Disarankan untuk membaca kembali naskah dan membuat kesimpulan.
Teks editorial merupakan suatu teks yang berisi pendapat pribadi pada suatu isu yang terjadi. Isu tersebut bisa saja masalah ekonomi, masalah politik, atau masalah sosial. teks editorial berhubungan dengan isu, isu yang menjadi perbincangan publik. Teks editorial ini terdapat di majalah atau koran. Teks editorial memiliki tiga struktur yaitu Pernyataan Pendapat (tesis), Argumentasi, dan Penegasan Pendapat.
- Pernyataan Pendapat (tesis), berisi pendapat penulis tentang masalah yang di lihat.
- Argumentasi, bukti yang digunakan untuk memperkuat pendapatnya berupa hasil penelitian, atau fakta – fakta yang bisa dipercaya. dan
- Penegasan Pendapat, menguatkan kembali pendapat yang telah disimpulkan.
Untuk mengetahui ragam informasi yang terdapat dalam naskah maka pembaca perlu membaca secara intensif yang bertujuan agar mendapatkan informasi dan dapat menentukan ide pokok permasalahan yang ada dalam naskah tersebut. Langkah – langkah yang diperlukan adalah sebagai berikut : siapkan naskah, tandai bagian yang penting, membaca berkali – kali, menuliskan ide pokok jika ketemu, dan yang terakhir mencatat kesimpulan.
Teks editorial menggambarkan isu aktual dan pandangan penulis terhadap isu tersebut. Berbagai isu terdapat di sekitar kita sehingga kita perlu menyeleksi ketika menentukan sebuah isu untuk disajikan dalam teks editorial. Begitu pula dengan penyajian pendapat atau pandangan terhadap isu tersebut. Oleh karena itu, penulis teks editorial akan memulainya dengan cara mendata peristiwa-peristiwa yang berkembang dalam masyarakat. Selain menggambarkan isu aktual dan pandangan penulis, teks editorial menjadi sarana informasi dan edukasi bagi publik atau pembaca.
Untuk mengetahui ragam informasi atau permasalahan dalam teks editorial, pembaca perlu melakukan kegiatan membaca intensif. Membaca intensif bertujuan untuk mendapatkan informasi sebagai bahan diskusi dan sarana menentukan sebuah pokok persoalan. Langkah-langkah membaca intensif sebagai berikut:
- menyiapkan naskah yang akan dibaca;
- memberi tanda pada bagian-bagian yang dianggap penting;
- membaca teks secara keseluruhan satu atau dua kali;
- mencatat ide pokok setiap paragraf; dan
- membaca ulang teks untuk mengkaji simpulan sementara yang dibuat.
Lalu, bagaimana cara menyampaikan pendapat atau argumen terhadap isu aktual dilengkapi data pendukung dalam teks editorial?
- Berpikir kritis dan logis.
- Menjauhkan emosi dan subjektivitas.
- Mampu memilih fakta yang sesuai dengan tujuan dapat menarik simpulan yang sulit dibantah.
Untuk mengaplikasikan pemahaman kalian akan menyeleksi ragam informasi sebagai bahan teks editorial, bacalah teks beserta uraian penjelasannya berikut.
Lupakan Perppu KPK
Pandangan sejumlah anggota Panitia Angket DPR yang merencanakan perlunya perppu tentang KPK sebaiknya dilupakan. Gagasan penerbitan Peraturan Pengganti Undang-undang (Perppu) KPK, yang semangatnya melemahkan KPK atau membubarkan KPK, hanya akan memunculkan antipati rakyat terhadap wakil rakyat, DPR, dan partai politik. Semangat Panitia Angket untuk melemahkan PK sudah tampak dengan upaya Panitia Angket menemui sejumlah narapidana korupsn Butir-butir kelemahan KPK telah dikumpulkan dan akan dipakai sebagai amunisi panitia angket untuk melemahkan KPK, apakah lewat Perppu atau revisi UU KPK.
Ketua Panitia Angket, Agun Gunandjar Sudarsa, mengakui dari diskusi yang berkembang di Panitia Angket memang sering keluar gagasan Perppu. Bahkan, tak tertutup kemungkinan, Perppu KPK akan menjadi rekomendasi Panitia Angket.
Wacana penerbitan Perppu bisa saja menjebak Presiden Joko Widodo yang masih punya semangat untuk memperkuat KPK, bukan justru untuk memperlemah KPK. Perppu berada dalam kekuasaan presiden jika negara dalam kepentingan darurat. Secara konstitusional, Perppu bisa saja dikeluarkan presiden dan pada sidang paripurna berikutnya dimintakan persetujuan DPR. Bukan malah DPR yang meminta presiden menerbitkan Perppu.
Terlepas apakah Perppu atau revisi UU KPK yang akan direkomendasikan Panitia Angket, untuk memperlemah KPK, niat Panitia Angket akan berhadapan dengan kehendak masyarakat. Kini, KPK begitu gencar mengungkap korupsi yang melibatkan penyelenggara negara, termasuk politisi DPR yang merugikan keuangan negara. Wacana DPR menerbitkan Perppu untuk membubarkan KPK atau memperlemah KPK bisa dibaca publik sebagai pemufakatan elite politik untuk melanggengkan korupsi di bumi ini sekaligus menyelamatkan para tersangka korupsi.
Pembelaan terhadap KPK, bukanlah berarti Iembaga antirasuah ini tak mempunya; kelemahan. Sebagai Iembaga dengan begitu banyak anggota, KPK tentunya punya kelemahan, sama dengan DPR yang juga punya banyak kelemahan. Kelemahan yang ada pada KPK bukan dalam arti Iembaga itu harus dibubarkan atau dilemahkan mela ui hak angket DPR, melainkan KPK harus diperbaiki. Publik masih membutuhkan KPK untuk memerangi para penjarah uang rakyat yang menyengsarakan rakyat.
Dilakukannya operasi tangkap tangan terhadap sejumlah penyelenggara negara, seperti Dirjen Perhubungan Laut Antonius Tony Budiono, Irjen Kementerian Desa Sugito, hakim konstÃtusi Patrialis Akbar, dan sejumlah panitera pengadilan, menunjukkan kerja keras KPK untuk membersihkan negeri ini dari para pejabat rakus yang ingin memperkaya dÃrà sendÃri. Panitia Angket DPR seyogianya tidak menjadi pelindung para tersangka korupsi.
( Sumber: HarÃan Kompas, tanggal 28 Agustus 2017)
Teks di atas berÃsà pandangan penulis/media tentang lupakan Perppu KPK. Pandangan media tersebut dÃsertaà dengan alternatÃf solusi, yaÃtu bila KPK memÃlÃki kelemahan, maka kelemahan itu seharusnya dÃperbaikà bukan dÃbubarkan; rakyat pun masih membutuhkan KPK karena KPK memerangi para penjarah uang rakyat yang menyengsarakan rakyat. Sementara itu, pernyataan yang menunjukkan sÃmpulan, yaÃtu dengan dÃlakukannya operasi tangkap tangan terhadap sejumlah penyelenggara negara, hendaknya PanÃtÃa Angket DPR tidak menjadà pelindung para tersangka korupsi.
Untuk mengidentifikasi informasi dalam teks editorial seperti di atas terdapat beberapa langkah. Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.
a. Kenali Sikap atau Pandangan Media
Teks editorial 'Lupakan Perppu KPK' diawali dari pandangan penulis media 'Harian Kompas' yang mengangkat permasalahan tersebut. Artinya, dalam setiap teks editorial. terdapat pandangan media. Pandangan media biasanya dimuat dalam kalimat opini. Kalimat opin! adalah pendapat, pikiran, ataupun pendirian. Opini belum pasti benar adanya. Pendapat seseorang juga dapat berbeda dengan pendapat Iainnya. Suatu pendapat semakin mendekati kebenaran apabila ditunjang oleh fakta yang kuat dan meyakinkan. SÃkap atau pandangan media dalam teks editodal 'Lupakan Perppu KPK' adalah saran untuk sejumlah anggota Panitia Angket DPR agar melupakan perlunya Perppu tentang KPK.
Baca juga - Soal Struktur dan Kebahasaan Teks Editorial
b. Kenali Tanggapan, Sindiran, atau Kritikan dari Media
Tanggapan, sindiran, dan kritikan merupakan alternatif pemecahan masalah dari sikap media yang dikemukakan. Oleh karena itu, kenali kalimat tanggapan, sindiran, dan kritik terhadap permasalahan yang disampaikan. Kalimat tanggapan, sindiran, dan kritik dalam teks editorial "Lupakan Perppu KPK"adaIah:
- Pandangan sejumlah anggota Panitia Angket DPR yang merencanakan perlunya Perppu tentang KPK sebaiknya dilupakan.
- Gagasan penerbitan Peraturan Pengganti Undang-undang (Perppu) KPK, yang semangatnya melemahkan KPK atau membubarkan KPK, hanya akan memunculkan antipati rakyat terhadap wakil rakyat, DPR, dan partai politik.
- Perppu berada dalam kekuasaan presiden jika negara dalam kepentingan darurat.
- Wacana DPR menerbitkan Perppu untuk membubarkan KPK atau memperlemah KPK bisa dibaca publik sebagai pemufakatan elite politik untuk melanggengkan korupsi di bumi ini sekaligus menyelamatkan para tersangka korupsi.
c. Kenali Tanggapan dari Media tentang Permasalahan Berupa Saran atau Rekomendasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, saran adalah pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yang dikemukakan untuk dipertimbangkan. Sementara itu, rekomendasi adalah saran yang menganjurkan (membenarkan, menguatkan). Oleh karena itu, kita harus mengenali kalimat berisi saran atau rekomendasi yang merupakan penyimpul dari pandangan atau sikap media terhadap masalah yang dikemukakan. Alternatif solusi dari pendapat yang terdapat dalam teks editorial "Lupakan Perppu KPK"adaIah:
- Kelemahan yang ada pada KPK bukan dalam arti Iembaga itu harus dÃbubarkan atau dilemahkan melalui hak angket DPR, melainkan KPK harus dÃperbaiki. (saran)
- Publik masih membutuhkan KPK untuk memerangi para penjarah uang rakyat yang menyengsarakan rakyat. (rekomendasi)
d. Kenali Simpulan yang Menegaskan lsi Teks
Setelah menentukan pendapat dan alternatif solusi, langkah terakhir adalah menyimpulkan isà teks editorial. Jadi, simpulannya adalah Panitia Angket DPR jangan menjadi pelindung tersangka korupsi dengan gagasan ingin menerbitkan Perppu KPK.
C. Rangkuman
Teks editorial memiliki tiga struktur yaitu Pernyataan Pendapat (tesis), Argumentasi, dan Penegasan Pendapat.
- Pernyataan Pendapat (tesis), berisi pendapat penulis tentang masalah yang di lihat.
- Argumentasi, bukti yang digunakan untuk memperkuat pendapatnya berupa hasil penelitian, atau fakta – fakta yang bisa dipercaya. dan
- Penegasan Pendapat, menguatkan kembali pendapat yang telah disimpulkan.
D. Latihan Soal
Bacalah teks editorial berikut :
PASAR GEDE MENDADAK MENJADI STUDIO FOTO
Bola lampion merah mulai menghiasi area sekitar Pasar Gede Hardjonagara, selasa (10/1) sejak 15 hari lalu berderet lampion Solo Imlek Festival (SIF) 2568/2017 di pasang berhadap. Festival lampion merupakan pesta sebelum perayaan hari imlek yang setiap tahunnya menjadi pemantik event tahun demi tahun. Seperti tahun sebelumnya, gapura besar yang menandai pusat perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Bengawan tersebut juga telah berdiri. 2017 ini perhelatan SIF di mulai pada 17 januari.
Saat itu, 5000 lampion yang melayang di atas jalanan dari ujung Gladak hingga simpang empat Warung Pelem atau Melawai di mulai di nyalakan. Pancaran lampu yang apik di pastikan bakal menjadi latar belakang foto menarik. Tahun Baru Imlek di Solo selalu menjadi nuansa berbeda di bandingkan kota lainnya.
Gelaran festival itu menjadi magnet yang memikat pengunjung, dimulai pada 21 Januari. Grebeg Sudiro adalah perayaan perpaduan dari masyarakat Tionghoa - Jawa yang ditandai arakarakan gunungan. Pawai dimulai dari kampung Sudiro Prajan yang merupakan kawasan tempat tinggal para keturunan Tionghoa, lalu berakhir di depan Klenteng Tien Kok Sie atau di depan Pasar Gede.
Namun, dengan demikian tidak hanya bola lampion yang disajikan untuk dinikmati keindahannya, melainkan ada berbagai aneka Kuliner Tradisional dan Kesenian Tradisional yang digelar di Pasar Gede di antai II. ”Selain bola lampion patung 12 zodiak Tionghoa tetap dihadirkan disepanjang koridor Jendral Sudirman, ditambah enam lampion ayam sesuai shio tahun ini yakni Ayam Api, Patung Panda, dan Dewa Uang”.
Seluruh perayaan tersebut bakal ditutup dengan lampion terbang dan pesta kembang api pada 27 Januari malam dan area Pasar Gede menjadi Car Free Night (CFN). Selang sepekan kemudian atau pada 5 Februari akan digelar pemecahan Rekor Muri Kaligrafi Aksara Jawa dikain sepanjang 500 m. Lalu pada 11 februari akan digelar perayaan Cap Gomeh dengan kirap Tiong Barongsai. Barongsai Tripusaka yang dimulai dari Klenteng Coyudan, barongsai Macan Putih yang dimulai di Klenteng Tiong Kok Sie.
Selain event tersebut ada pula wisata Susur Kali Pepe dengan menumpang prahu hias
Tradisional. Perahu yang hanya beroperasi setahun sekali itu bakal menempuh rute sepanjang 300 m, pengunjung bakal disuguhi taburan lampion yang ditata rapi disepanjang bantaran hingga melintang di atas aliran sungai. Rangkaian acara tersebut dapat dijadikan Agenda Liburan Awal Tahun ini.
Jawa Pos, 2020
- Berdasarkan teks tersebut, apakah Sikap atau Pandangan Media?
- Apakah dukungan yang disampaikan memalui editorial itu?
- Apakah saran media tentang Permasalahan Berupa Saran atau Rekomendasi ? 4. Tulislah kalimat yang berisi fakta dalam editorial di atas!
Kunci Jawaban dan Pembahasan
No
|
Kuunci Jawaban
|
Pembahasan
|
Skor
|
1
|
Perayaan hari Imlek merupakan penarik wisatawan dan membuat kawasan tempat perayaan menjadi
latar stodio yang menarik
|
Pandangan media
merupakan cara berpikir media terhadap
artikel yang dibahas. Artikrl
tersebut berpandangan terhadap perayaan
hari Imlek yang dapat menjadi daya tarik wisatawan dijelaskan pada opini yang
dikemukakan pada editorial.
|
Sangat tepat
= 5
Kurang tepat = 3
Tidak tepat =
0
|
2
|
Media itu sangat mendukung dan menyambut baik karena
perayaan itu dapat menjalin keakraban di antara warga agama dan latar
belakang daerah tersebut
|
Isi teks editorial merupakan pandangan atau tanggapan
dari penulisnya mengenai isu aktual yang sedang terjadi atau mendapat banyak
perhatian dari masyarakat.
|
Sangat tepat
= 5
Kurang tepat = 3
Tidak tepat =
0
|
3
|
Acara itu dapat diagendakan setiap liburan awal tahun
|
Editorial memuat saran yang disampaikan kepada pihak
yang terkait, sehingga dapat lebih bermanfaat.
|
Sangat tepat
= 5
Kurang tepat = 3
Tidak tepat =
0
|
4
|
Bola lampion merah mulai menghiasi area sekitar Pasar
Gede Hardjonagara, selasa (10/1) sejak 15 hari lalu
berderet lampion Solo Imlek Festival (SIF) 2568/2017 di pasang berhadap.
|
Fakta merupakan pernyataan yang berisi data-data yang
dapat dipercaya kebenarannya seperti peristiwa perayaan hari Imlek dalam
editorial tersebut
|
Sangat tepat
= 5
Kurang tepat = 3
Tidak tepat =
0
|
E. Penilaian Diri
Bagaimana kalian sekarang?
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1 dan 2, berikut diberikan tabel untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi modul ini, dan Isilah tabel refleksi diri terhadap pemahaman materi di tabel berikut dan (Centanglah).
Baca juga - Soal Kebahasaan Artikel Opini
Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi
No
|
Pertanyaan
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Apakah kalian telah memahami cara mengidentifikasi isi
teks editorial?
|
|
|
2.
|
Apakah kalian telah memahami pendapat penulis pada teks
editorial?
|
|
|
3.
|
Apakah kalian memahami alternatif solusi pada teks
editorial?
|
|
|
4.
|
Apakah kalian memahami simpulan dalam teks editorial?
|
|
|
5.
|
Dapatkah kalian mengenali ragam penulisan pada teks
editorial?
|
|
|
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut dan pelajari ulang kegiatan belajar 1, 2, yang sekiranya perlu kalian ulang. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!.Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjutkan berikut.
Setelah kalian menuliskan penguasaanmu terhadap materi teks editorial, lanjutkan kegiatan berikut untuk mengevaluasi penguasaan kalian!
Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya
Materi Ragam Informasi sebagai Bahan Teks Editorial Mapel Bahasa Indonesia kelas 12 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!!
Post a Comment