ZCgRxn24sMSt1P8PT34NVVluf7C7ODQ8eSh7SrtI
Bookmark

Materi Unsur Intrinsik Drama Mapel Bahasa Indonesia kelas 11 SMA/MA

Materi Unsur Intrinsik Drama Mapel Bahasa Indonesia kelas 11 SMA/MA - Halo adik adik yang baik apa kabar? semoga dalam keadaan baik baik saja, nah pada kesempatan yang baik ini kakak ingin membagikan kepada adik adik mengenai materi yang telah kakak susun, materi ini kakak ambil dari mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI SMA/MA, semoga dengan adanya materi ini bisa membantu adik adik. Tetap semangat yah.

Materi Unsur Intrinsik Drama Mapel Bahasa Indonesia kelas 11 SMA/MA
Materi Unsur Intrinsik Drama Mapel Bahasa Indonesia kelas 11 SMA/MA

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian mampu mengidentifikasi unsur intrinsik dalam drama dengan cermat, kritis, dan bertanggung jawab sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

B. Uraian Materi

1. Pengertian Drama
Secara umum, drama adalah sebuah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan memiliki maksud untuk menampilkan sebuah pertunjukkan yang diperankan oleh aktor. Sedangkan pengertian drama menurut para ahli sebagai berikut :
  • Menurut Moultoun, drama merupakan kisah hidup yang dilukiskan dalam sebuah pertunjukan gerak.
  • Menurut Ferdinand Brunetierre, drama merupakan sebuah seni yang dapat menghasilkan sebuah gerakan dan aksi yang dapat dipertontonkan.
  • Menurut Budianta, drama merupakan alur cerita sastra yang mempertontonkan penampilan fisik secara lisan atau dialog yang dilakukan antar pemain.
  • Menurut Tim Matrix Media Literita, drama yaitu sebuah bentuk cerita yang menggambarkan kisah kehidupan manusia melalui perilaku tokoh yang dipentaskan.
  • Menurut Seni Handayani, drama merupakan sebuah komposisi yang dihasilkan dari seni sastra dan seni pertunjukan, sehingga menciptakan dua jenis drama, yaitu drama dalam bentuk tertulis dan drama dalam bentuk pertunjukkan.
  • Menurut Wildan, drama merupakan komposisi yang dilahirkan dari beberapa cabang seni, sehingga drama dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu drama bentuk teks tertulis dan drama dalam bentuk dipentaskan.
  • Menurut Anne Civardi, drama merupakan kisah yang ditampilkan melalui kata- kata dan diperagakan dengan gerak.
Baca juga
2. Ciri-Ciri Drama
  • Memiliki konflik.
  • Dalam drama pasti ada aksi yang harus dimainkan.
  • Harus dilakonkan/diperagakan.
  • Waktu drama harus kurang dari tiga jam.
  • Tidak ada pengulangan dalam satu masa.
3. Tujuan Drama
  • Sebagai sarana bagi masyarakat di semua kalangan.
  • Memperoleh pengetahuan tentang seni teater.
  •  Sebagai media untuk mengembangkan bakat mengenai estetika.

4. Manfaat Drama
  • Dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang dan meningkatkan nilai sosial seseorang.
  • Memberikan kesempatan untuk berkreasi dalam drama.
  • Dapat mengontrol emosi dengan baik.
  • Dapat lebih menghargai pendapat orang lain dengan lebih baik.
  • Dalam dunia pendidikan, drama digunakan sebagai sarana edukasi yang baik dan menyenangkan.
5. Jenis-Jenis Drama
Drama dapat dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu : berdasarkan penyajian kisah drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah.
a. Berdasarkan penyajian kisah
Berikut beberapa jenis drama berdasarkan penyajian kisah drama, yaitu :
  1. Tragedi, yaitu drama yang memiliki alur cerita kesedihan
  2. Komedi, yaitu drama yang memiliki alur cerita tentang kelucuan para tokoh
  3. Tragekomedi, yaitu drama yang dipadukan antara drama tragedi dan komedi
  4. Opera, yaitu drama yang dilakukan dengan cara dinyanyikan sembari diiringi dengan musik
  5. Melodrama, yaitu drama yang dilakukan ketika berdialog sembari diiringi musik
  6. Farce, yaitu drama yang berupa dagelan, tetapi tidak keseluruhan adegan dalam farce sama dengan dagelan
  7. Tablo, yaitu drama yang tokohnya lebih mengutamakan gerak, para tokoh tidak melakukan dialog hanya melakukan berbagai gerakan saja.
  8. Sendratari, yaitu perpaduan antara drama dengan seni tari.
b. Berdasarkan sarana
Jenis drama berdasarkan sarana dapat dibedakan menjadi berikut :
  1. Drama panggung, yaitu drama yang dilakukan atau dipentaskan diatas penggaung sepenuhnya.
  2. Drama radio, yaitu drama yang hanya bisa didengar.
  3. Drama televisi, yaitu drama yang memiliki kemiripan dengan drama panggung, hanya saja drama ini berada di televisi.
  4. Drama film, yaitu drama yang biasanya menggunakan layar lebar sebagai medianya.
  5. Drama wayang, yaitu drama yang biasanya diiringi dengan pagelaran wayang.
  6. Drama boneka, yaitu pemeran drama ini tidak dimainkan oleh aktor secara langsung, melainkan menggunakan media boneka untuk pemerannya.
c. Berdasar keberadaan teks naskah
Jenis drama berdasarkan keberadaan teks naskah dapat dibedakan menjadi berikut :
  1. Drama tradisional, yaitu drama yang dilakukan secara otodidak atau tidak menggunakan naskah.
  2.  Drama modern, yaitu drama yang dilakukan dengan adanya sebuah naskah.
6. Struktur Drama
a. Prolog (Adegan Pembuka)
Prolog berisi kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang cerita. Prolog biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu.
b. Dialog (Percakapan)
Dialog berisi percakapan antartokoh yang terjadi dalam cerita. Dialog harus memenuhi dua tuntutan yaitu : dialog harus turut menunjang gerak laku tokohnya dan dialog yang diucapkan di atas pentas lebih tajam dan tertib daripada ujaran sehari-hari.
Dalam dialog terdapat beberapa struktur yaitu :
1) Orientasi
Orientasi berisi perkenalan para tokoh yang menyatakan situasi cerita tertentu. Orientasi juga berisi tentang pengajuan konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama cerita tersebut dan ada kalanya membayangkan resolusi yang akan dibuat dalam cerita itu.
2) Komplikasi
Komplikasi adalah bagian mengembangkan konflik. Dalam bagian ini pelaku utama menemukan rintangan-rintangan antara dia dan aneka  kesalahpahaman dalam perjuangan untuk menanggulangi rintangan-rintangan ini.
3) Klimaks
Klimaks adalah puncak konflik yang terjadi di dalam cerita yang dialami oleh tokoh utama
4) Resolusi
Resolusi adalah bagian dimulainya penyelesaian dan pemecahan masalah yang sudah dihadapi oleh sang tokoh.
c. Epilog (Adegan Akhir)
Epilog adalah bagian akhir atau bagian penutup dari sebuah drama. Epilog biasanya berisi tentang kesimpulan dan pesan yang bisa diambil dari cerita drama tersebut.

7. Unsur Intrinsik Drama
A. Unsur Intriknsik Drama
Unsur- unsur tersebut, diantaranya sebagai berikut:
a. Tema
Tema adalah gagasan pokok atau juga ide yang mendasari pembuatan dari sebuah drama. Tema yang biasa diangkat dalam drama tersebut, melingkupi: masalah percintaan, kritik sosial, kemiskinan, kesenjangan sosial, penindasan, keluarga yang retak, patriotisme, perikemanusiaan, ketuhanan, dan renungan hidup.
b. Tokoh
Tokoh merupakan orang yang berperan dalam sebuah drama. Tokoh tersebut dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Berdasarkan sifatnya, tokoh diklasifikasikan diantaranya sebagai berikut :
a) Tokoh protagonis, yakni tokoh utama yang mendukung cerita.
b) Tokoh antagonis, yakni tokoh penentang cerita.
c) Tokoh tritagonis, yakni tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun untuk tokoh antagonis.
2) Berdasarkan perannya, tokoh diklasifikasikan menjadi tiga (3), yakni sebagai berikut:

b) Tokoh sentral, yakni tokoh-tokoh yang paling menentukan dalam sebuah drama. Tokoh sentral adalah penyebab dari terjadinya konflik. Tokoh sentral tersebut meliputi tokoh protagonis serta juga tokoh antagonis.
c) Tokoh utama, yakni tokoh pendukung ataupun penentang tokoh sentral bisa juga sebagai perantara dari tokoh sentral. Dalam hal ini ialah tokoh tritagonis.

d) Tokoh pembantu, yakni tokoh-tokoh yang memegang peran sebagai pelengkap atau tambahan dalam rangkaian cerita
c. Perwatakan/Penokohan
Perwatakan/penokohan merupakan penggambaran sifat batin seseorang tokoh yang disajikan di dalam suatu cerita. Perwatakan tokoh-tokoh dalam drama itu digambarkan dengan melalui dialog, ekspresi, atau tingkah laku sang tokoh. Watak dari para tokoh itu digambarkan dalam tiga dimensi (watak dimensional) sebagai berikut :
  1. Keadaan fisik, diilustrasikan dengan melalui umur jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, cacat jasmani, ciri khas yang menonjol, raut muka, kesukaan, tinggi/pendek, suku bangsa, kurus/ gemuk, atau suka senyum/cemberut.
  2. Keadaan psikis, ini melingkupi watak, kegemaran, standar moral, temperamental, ambisi, psikologis yang dialami, mental, dan keadaan emosi.
  3. Keadaan sosiologis, ini melingkupi jabatan, pekerjaan, kelas sosial, ras, agama, dan ideologi.
Cara pengarang menampilkan watak tokoh bisa secara langsung atau tidak langsung.
  1. Secara langsung (analitik)
  2. Pengarang menampilkan watak tokoh secara langsung dijelaskan di dalam teks cerita.
  3. Secara tidak langsung (dramatik)
Pengarang menampilkan watak secara tidak langsung lewat:
  • Dialog antartokoh/ percakapan tokoh
  • Pikiran tokoh
  • Reaksi atau tanggapan tokoh lain
  • Lingkungan tokoh
  • Keadaan fisik tokoh
d. Alur
Alur merupakan rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita. Alur drama mencakup bagian-bagian pengenalan cerita, konflik awal, perkembangan konflik, penyelesaian.
  1. tahapan awal, pada tahapan awal ini merupakan tahapan pengenalan tokoh- tokoh cerita serta perwatakan, latar, dan lain sebagainya.
  2. pemunculan konflik, tahap selanjutnya penonton diajak pada pengenalan konflik. Pada tahap ini, konflik yang merupakan bumbu agar suatu drama lebih menarik akan terjadi. Konflik- konflik ini tentunya melibatkan semua pemain (tokoh). Dalam tahap ini pula penonton akan mengenal alur dari cerita yang dibuat.
  3. komplikasi, tahap komplikasi atau tahap peningkatan konflik, semakin banyak insiden-insiden terjadi. Beberapa konflik pendukung akan terjadi untuk menguatkan konflik utama pada alur cerita.
  4. Klimaks, merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Di tahapan ini merupakan tahap puncak dari ketegangan yang terjadi mulai dari awal cerita.
  5. Resolusi, merupakan tahap yang menujukan jalan keluar dari setiap konflik yang ada. Teka teki pada setiap konflik yang terjadi pada awal- awal cerita akan terungkap pada tahap ini. Sering kali, perwatakan yang asli dari setiap tokoh akan muncul di tahapan ini.
  6. Akhir, pada tahap ini adalah bagian the ending of the story, dalam tahap ini semua konfiks telah terpecahkan dan merupakan akhir dari cerita.
Macam-macam plot dalam suatu cerita yaitu:
  1. Alur maju (progresif), set cerita berjalan maju, mulai dari masa kini ke masa yang akan datang.
  2. Alur mundur (regresif), kebalikan dari alur progresif. Set cerita berjalan mundur, yang mana masa kini adalah sebuah hasil dari konflik-konflik yang terjadi pada masa lalu.
  3. Alur campuran, alur cerita yang mencampurkan masa kini dengan masa lalu dan juga dengan masa depan. Di sebut juga alur bolak- balik. Cerita dengan alur ini mengungkakan konflik yang belum selesai dari masa lalu, masa sekarang, dan penyelesaian di masa depan. Saling terkait satu sama lain.
e. Setting atau Latar
Setting ataupun tempat kejadian cerita sering disebut juga sebagai latar cerita Setting melingkupi tiga dimensi, antara lain sebagai berikut.
  1. Setting tempat merupakan tempat terjadinya cerita di dalam sebuah drama, Setting tempat tidak dapat berdiri sendiri. Setting tempat tersebut berhubungan dengan setting ruang serta waktu.
  2. Setting waktu merupakan waktu/zaman/periode sejarah terjadinya cerita di dalam sebuah drama.
  3. Setting suasana merupakan suasana yang mendukung terjadinya cerita. Setting cerita tersebut dapat didukung dengan tata suara atau juga tata lampu saat pementasan drama.
f. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan cara pandang yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita. Sudut pandang adalah posisi dari mana pengarang bercerita apakah dia bertindak langsung dalam bercerita atau sebagai pengobservasi yang berdiri di luar cerita.
Sudut pandang terdiri atas:
1) Sudut pandang orang pertama atau akuan
  • Aku sebagai tokoh utama
  • Aku sebagai tokoh sampingan
2) Sudut pandang orang ketiga atau diaan
  • Orang ketiga serba tahu
  • Orang ketiga terbatas atau pengamat
g. Amanat atau Pesan Pengarang
Amanat merupakan pesan yang disampaikan oleh pengarang kepada para pembaca atau penonton dengan melalui karyanya (termasuk drama). Amanat tersebut memiliki sifat kias subjektif dan umum, sedangkan untuk tema bersifat lugas, objektif, serta juga khusus. Amanat drama itu selalu berhubungan dengan tema drama. Amanat juga menyangkut nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat yang disampaikan secara implisit.

Nilai-nilai yang diambil antara lain :
  1. Nilai moral, yaitu aspek yang berhubungan dengan perilaku, perbuatan baik atau buruk. Nilai moral merupakan pesan moral dari perilaku tokoh
  2. Nilai estetika, yaitu aspek keindahan yang melekat pada karya sastra, misalnya pengkalimatan, diksi, penggunaan alur yang variatif.
  3. Nilai sosial, yaitu aspek yang berhubungan dengan hubungannya di masyarakat sebagai makhluk sosial
  4. Nilai budaya, yaitu aspek yang berhubungan dengan adat istiadat, budaya yang berlaku di suatu daerah.
  5. Nilai agama, yaitu aspek yang berhubungan dengan keagamaan (religi) atau keyakinan kepada Tuhan.

Baca juga - Soal Karya Ilmiah

h. Dialog (Percakapan)
Ciri khas naskah drama tersebut berbentuk cakapan atau dialog, Di bawah ini merupakan beberapa hal yang berkaitan dengan dialog dalam naskah drama.
  1. Dialog tersebut harus mencerminkan percakapan sehari-hari, karena di dalam drama itu merupakan mimetik (tiruan) dari kehidupan sehari-hari.
  2. Ragam bahasa dalam dialog drama tersebut menggunakan bahasa lisan yang komunikatif serta juga bukan ragam bahasa tulis.
  3. Diksi (pilihan kata) yang digunakan di dalam sebuah drama juga harus berhubungan dengan konflik serta plot.
  4. Dialog dalam naskah drama tersebut juga harus bersifat estetis, artinya adalah memiliki bahasa yang indah.
  5. Dialog juga harus dapat mewakili tokoh yang dibawakan, baik itu watak  secara psikologis, sosiologis, ataupun juga fisiologis.
i. Konflik
Konflik merupakan pertentangan atau juga masalah dalam drama. Konflik tersebut dibedakan menjadi dua, konflik eksternal dan internal.
  1. Konflik eksternal merupakan sebuah konflik yang terjadi antara tokoh dengan sesuatu yang berada di luar dirinya.
  2. Konflik internal merupakan konflik yang terjadi antara tokoh dengan dirinya sendiri.
8. Unsur Ekstrinsik Drama
Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang datang dari luar namun mempengaruhi sebuah cerita yang disajikan. Artinya, unsur-unsur ekstrinsik tidak terlibat pada jalannya cerita, namun keberadaan unsur ini sangat mempengaruhi perkembangan sebuah cerita. Oleh karena itu, dapat dijumpai kasus sebuah drama yang terbengkalai dikarenakan oleh faktor ini. Yang termasuk unsur ekstrinsik sebuah drama yaitu:
  • Faktor ekonomi,
  • Faktor politik
  • Faktor sosial-budaya
  • Faktor pendidikan
  • Faktor kesehatan
  • Faktor psikologis pemain dan kru
  • Kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.

C. Rangkuman

  1. Drama adalah sebuah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan memiliki maksud untuk menampilkan sebuah pertunjukan. Drama adalah sarana hiburan di kalangan masyarakat.
  2. Drama dapat dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu : berdasarkan penyajian kisah drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah.
  3. Drama memiliki struktur seperti prolog, dialog, dan epilog. Dalam dialog terdapat beberapa struktur seperti orientasi, komplikasi, klimaks, dan resolusi.
  4. Unsur-unsur dalam drama diantaranya : tokoh, penokohan, alur, latar, tema, amanat, dialog, sudut pandang, dan konflik.
  5. Unsur-unsur ekstrinsik dalam drama di antaranya : Faktor ekonomi, faktor politik, faktor sosial- budaya, faktor pendidikan, faktor kesehatan, faktor psikologis pemain dan kru, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.

Baca juga - Soal Resensi

D. Penugasan Mandiri

Bacalah teks drama berikut!

Cerita di Sekolah

Di suatu sekolah ternama, ada tiga nama siswa yang memang sangat populer dan disegani oleh teman-teman yang lainnya. Mereka adalah Sherly, Rany dan Ira. Mereka terbiasa mendapatkan apapun yang diinginkannya, terutama dengan uang. Namun, ternyata ada kelompok yang kedua, mereka adalah Neyra, Kholil dan Dimas.
Mereka adalah siswa yang berprestasi di sekolahnya, namun mereka tergolong dari keluarga tidak mampu sehingga sering diremehkan oleh Sherly, Rany dan Ira. Pada jam istirahat, mereka bertiga akan pergi ke kantin, namun uang Sherly hilang.

Rany : “Sher, Ir ayo kita ke kantin!”
Ira : “Perutku sudah terasa sangat lapar”.
Baca juga
Sherly : (Sambil mencari-cari uangnya di dalam tas) “Aku juga sangat lapar. Uang aku ternyata hilang”.
Rany : “Berapa emangnya? Coba cari lebih teliti lagi”.
Sherly : “Tidak mungkin Ran, aku ingat banget tadi taruhnya di sini”. Ira : “Hmmmm…. Mending kita gledah semua tas di kelas ini”.
Rany : “Geladahnya tunggu anak-anak di dalam kelas semuanya Sher, kita tidak enak sama teman-teman”.
Ira : “Ya udah, mendingan kita sekarang ke kantin, biar aku yag traktir”.
Setelah semua siswa masuk ke dalam kelas. Maka Rany memberikan pengumuman atas uang Sherly yang hilang.
Rany : “Teman-teman ada yang lihat uang Sherly tidak ya”? Kholil : “Berapa uangnya?”
Sherly : “500 ribu rupiah” Kholil : “Menggeleng”.
Rany : “Ya sudah, kita akan geledah tas kalian semua” (Ririn menuju meja Dimas yang sedang membaca bukunya, di ambil tas dan menggledahnya)
Rany : “Loh ini uangnya Sher, 500 ribu kan”
Dimas : (Ia langsung meletakkan bukunya) “Bukan, uang itu diberikan ayah ku untuk membayar sekolah” (sambil merebut uang tersebut dari Rany).
Kholil : “Iya, betul. Itu uang Dimas, tadi pagi aku melihat sendiri ayahnya yang memberikan ke Dimas”.
Sherly : “Aku tidak menyangka!”
Nurul : “Kamu jangan gitu dong, Sher. Dimas belum tentu mengambil uangmu!
Siapa tahu, uang itu memang benar-benar pemberian ayahnya untuk membayar sekolah”.
Akhir cerita, ternyata yang mengambil uang Sherly yaitu teman terdekatnya yaitu Ira. Saat itu keluarganya sedang susah, namun Ira ingin tetap mengikuti gaya hidup seperti kedua sahabatnya. Meskipun Sherly sempat marah, akhirnya Ia mengetahui kondisi Ira dan memaafkanya. Tak lupa Sherly juga meminta maaf pada Dimas.

1. Berdasarkan teks drama di atas, jelaskan watak Serly dan Ira berikan bukti kalimatnya!
2. Jelaskan konflik yang terjadi dalam cerita tersebut serta penyebab yang memicu terjadinya konflik pada cerita drama tersebut!
3. Jelaskan latar tempat, waktu, dan suasana yang tergambar dalam teks drama tersebut dan berikan bukti kalimatnya!

E. Latihan Soal

Cermati teks drama berikut!

KEJUJURAN
Dalam suasana belajar mengajar di dalam kelas dan sedang dilakukan ulangan mendadak serta mengumpulkan tugas.
Guru : “Anak-anak, silakan dikumpulkan tugas karya tulis minggu kemarin.” (kemudian satu persatu siswa naik mengumpulkan tugas karya tulis masing-masing)
Guru : “Karena ini merupakan tugas perorangan, maka penilaian akan dilakukan berdasarkan isi dari karya tulis kalian. Oke, masukkan buku kalian
semua. Bapak akan mengadakan ulangan.”
Reni : “Hah, ulangan apa lagi pak? baru saja 2 hari yang lalu diadakan ulangan” Guru : “Rara, tolong dibagikan kertas folio ini ke semua siswa.”
Rara : “Baik, Pak”
(sambil berjalan membagikan kertas folio. Suasana ruang kelas berubah menjadi gaduh karena setiap siswa mengeluh tentang diadakannya ulangan mendadak ini)
Guru : “Pada ulangan kali ini, bapak ingin kalian menulis ulang pokok-pokok dan kesimpulan dari karya tulis yang kalian buat.”
(kemudian siswa hening dan sibuk mengerjakan ulangan. Sedangkan Pak Guru sibuk memeriksa tugas karya tulis yang tadi dikumpulkan. Pak Guru menemukan keanehan pada tugas karya tulis milik Rara di mana isinya sama persis dengan karya tulis milik Rina. Setelah 20 menit berlalu, kemudian kertas ulangan dikumpulkan.
Guru : “Baiklah yang lain bisa istirahat. Tolong Rara dan Rina tetap di sini, Bapak mau bicara.”
(semua siswa keluar ruang kelas kecuali Rara dan Rina)
Guru : “Bapak minta kalian berdua jujur kepada Bapak. Kenapa tugas kalian bisa sama persis, bahkan titik dan komanya juga.”
Rara : “Saya mengerjakan karya tulis itu sendiri, Pak” Rina : “Saya juga mengerjakan karya tulis saya sendiri”
Guru : “Lalu, Mengapa isi dari jawaban ulangan kalian tadi tidak sama dengan isi karya tulis kalian?”
(lama Rara dan Rina terdiam, takut-takut untuk memulai bercara)
Guru : “Kalau begitu, Bapak anggap kalian tidak mengerjakan tugas karya tulis dan tidak mengikuti ulangan tadi.”
Rina : “Maaf, Pak. Kalau saya jujur, apakah kalau saya berkata jujur maka Bapak akan memaafkan saya?”
Guru : “Tentu.”
Rina : “Saya mendapatkan materi untuk tugas karya tulis dari internet, Pak. Saya langsung copy paste dan tidak saya baca lagi. Itulah mengapa ulangan tadi tidak sama dengan isi karya tulis saya”
Guru : “Baiklah, alasan bisa bapak terima. terus kamu Rara?”
Rara : “Saya minta tolong Reni mengerjakan tugas karya tulis itu, Pak. Dan kelihatannya dia mencari sumber dari internet.”
Guru : “Kalau begitu tolong panggilkan Reni” Rara : “Baik, Pak”
(Rara pun keluar memanggil Reni) Reni : “Bapak memanggil saya?”
Guru : “Iya, Bapak ingin bertanya, apa benar Rara minta tolong pada kamu untuk mengerjakan tugasnya ???”
Reni : “Iya pak, maafkan saya, Pak. Rara bilang dia tidak mengerti tugas dari bapak terlebih dia bilang dia tidak bisa mencari tugas tersebut dari internet karena dia tidak punya uang untuk ke warnet”
Guru : “Baiklah kalau begitu. Tugas karya tulis dan ulangan kalian bapak kembalikan. kalian harus membuat karya tulis lagi dan dikumpulkan dalam 3 hari.”
Rara dan Rina : “Baik pak”
Berdasarkan teks drama diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Jelaskan konflik yang terjadi pada teks drama di atas!
2. Jelaskan penyebab konflik yang terjadi pada drama di atas!
3. Jelaskan watak masing-masing tokoh pada teks drama di atas!
4. Sebutkan latar waktu, tempat, dan suasana yang tergambar dalam drama tersebut!
Kunci jawaban latihan soal

1. Konflik dalam drma di atas adalah Pak Guru menemukan keanehan pada tugas karya tulis milik Rara yang isinya sama persis dengan karya tulis milik Rina
2. Penyebab konflik drama di atas adalah pak guru menemukan hasil ulangan Rara dan Rina tidak sesuai dengan tugas karya tulis yang dibuat mereka.
3. Watak tokoh
1. Pak Gur : teliti
2. Rina : tidak jujur
3. Rara : tidak jujur
4. Latar waktu : saat ulangan Latar tempat : di sekolah
Latar suasana : panik

F. Penilaian Diri

Berilah tanda centang (√) pada format di bawah ini sesuai dengan jawaban kalian!


Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya Materi Unsur Intrinsik Drama Mapel Bahasa Indonesia kelas 11 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!! 


#
Unsur Intrinsik Drama File ini dalam Bentuk .pdf File Size 74Kb
Diupload oleh www.bospedia.com


      Pencarian yang paling banyak dicari
      • contoh unsur intrinsik drama
      • unsur intrinsik drama jawa
      • unsur ekstrinsik drama dalam bahasa jawa
      • unsur intrinsik drama sunda
      • unsur intrinsik dan ekstrinsik drama
      • unsur intrinsik cerpen
      • contoh unsur ekstrinsik drama
      • unsur intrinsik brainly
      • pdf, 2018,2019,2020,2021,2022

      0

      Post a Comment