Materi Konsep Latihan Komponen Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan Konsep Latihan Komponen Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan) Mapel PJOK kelas 10 SMA/MA - Hai adik adik yang baik apa kabar? semoga dalam keadaan baik baik saja, kebetulan kali ini kakak ingin membagikan kepada adik adik mengenai materi yang sudah dipersiapkan untuk adik adik, materi ini diambil dari mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk adik adik kelas X SMA/MA, tentang Materi Konsep Latihan Komponen Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan Konsep Latihan Komponen Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan). Semoga bermanfaat yah.
Materi Konsep Latihan Komponen Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan Mapel PJOK kelas 10 SMA/MA |
Muncul pertanyaan, apakah kebugaran jasmani kalian dan saya harus sama? Jawabnya “Tidak”. Ternyata ada perbedaan tingkat kebugaran jasmani terkait usia. Apakah kalian harus memiliki tingkat kebugaran jasamni lebih tinggi dari saya, atau sebaliknya? Kita akan bahas dalam uraian materi pada modul ini.
Baca juga - Soal Nomor Lari
Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1996:1) menyatakan bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Lain lagi dengan pendapat Djoko (2000: 2) mengemukakan bahwa secara umum yang dimaksud kebugaran adalah kebugaran fisik (physical fitness) yakni kemampuan seseorang untuk dapat melakukan kerja sehar-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga dapat menikmati waktu luangnya.
Istilah
- Kebugaran jasmani : kemampuan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu dengan baik tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
- Kebugaran jasmani terkait kesehatan : daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelemturan
- Daya tahan : kemampuan mengerahkan daya dalam satu periode waktu terhadap tahanan yang kurang dari tahanan maksimum yang dapat digerakkan oleh seseorang
- Kekuatan : kemampuan satu otot atau kelompok otot untuk mengerahkan daya maksimal terhadap sebuah tahanan
- Komposisi tubuh : persentase berat tubuh yang terdiri dari jaringan nonlemak dan jaringan lemak
- Kelenturan : ruang gerak dari berbagai sendi tubuh Pengukuran pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakteristik tertentu
- Istrumen terstandar : Instrumen yang sudah diuji kelayakannya untuk dipakai dalam pengukuran
- PNF : Propioseptive neuromuscular facilitatio; fasilitasi pada sistem neuromuskuler dengan merangsang propioseptif
- Stretching : meregangkan persendian atau otot
- Sets : jumlah latihan
- repetisi : jumlah banyaknya pengulangan dalam 1 set latihan
- endurance : daya tahan
- Strength : kekuatan
- Body compotition : komposisi tubuh
- Flexibility : kelenturan
- Plank : latihan meluruskan badan disangga lengan bawah dan ujung kaki
- Sit ups : gerakan latihan untuk otot perut
- Push ups : gerakan latihan untuk otot dada
- Back ups : gerakan latihan untuk otot punggung bawah
- Squat : gerakan latihan untuk otot tungkai
- muscular endurance : daya tahan otot
- muscular strength : kekuatan otot
- cardiorespiratory endurance : daya tahan jantung-paru
- Ectomorph : tipe tubuh manusia yang kecil/kurus
- Mesomorph : tipe tubuh manusia yang sedang
- Endomorph : tipe tubuh manusia yang besar/gemuk
- Aerobik : latihan dengan sumber energi oksigen dari kinerja jantung-paru dan berlangsung lebih dari 3 menit
- F.I.T.T : singkatan dari
- frequency atau banyaknya latihan dalam satu minggu
- intensity adalah kecukupan beban latihan
- time adalah lama waktu latihan
- type adalah bentuk atau jenis olahraga
- caliper skinfold : alat untuk mengukur lemak tubuh
- IMT : indeks massa tubuh
- Brocca : dokter asal eropah penemu rumus menghitung berat badan seimbang
Baca juga - Soal Olahraga Beladiri Pencak Silat
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan :
- Memiliki kesadaran tentang arti penting merawat tubuh sebagai wujud syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Kalian memiliki disiplin dan rasa ingin tahu yang tinggi dalam menjaga kebugaran tubuh dan mempresentasikan program aktivitas fisik.
- Kalian mampu menganalisis konsep latihan komponen kebugaran jasmani terkait kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan).
- Kalian mampu mempraktikkan hasil analisis konsep latihan komponen kebugaran jasmani terkait kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan).
B. Uraian Materi
Menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman (1999:156) komponen kebugaran dibagi menjadi dua, yaitu:
- Komponen kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan mencakup kapasitas aerobik (daya tahan kardiovaskuler), kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas, dan komposisi tubuh.
- Komponen yang berkaitan dengan performa mencakup agilitas, keseimbangan, koordinasi, kecepatan, power dan waktu reaksi.
Sedangkan menurut Endang Rini S dan Fajar Sri W (2008: 2) komponen kebugaran dikelompokkan menjadi:
- Komponen kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan, meliputi daya tahan paru jantung, kekuatan dan daya tahan otot, kelentukan dan komposisi tubuh.
- Komponen kebugaran yang berhubungan dengan keterampilan, meliputi kecepatan, koordinasi, power kelincahan dan perasaan gerak.
Dalam kegiatan pembelajaran modul ini, kalian akan menganalisis konsep latihan dan mempraktikkannya. Sesuai dengan kompetensi dasar (K.D) 3.5 dan 4.5, maka kalaian akan memperlajari tentang:
- Daya tahan (endurance),
- Kekuatan (strength),
- Komposisi tubuh (body composition), dan
- Melenturan (flexibility)
a. Daya tahan (endurance)
Daya tahan terbagi menjadi 2 (dua), yitu:
(1) Daya tahan otot (muscular endurance)
Daya tahan otot Menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman (1999: 164) adalah kemampuan satu atau sekelompok otot untuk mengerahkan daya dalam satu periode waktu terhadap tahanan yang kurang dari tahanan maksimum yang dapat digerakkan oleh seseorang. Ketika kalian mampu melakukan gerak”berbaring-duduk” (sit-ups) selama berpuluh kali tanpa henti, maka dapat disimpulan bahwa kalian memiliki daya tahan otot perut yang baik.
(2) Daya tahan jantung-paru/aerobik (cardiorespiratory endurance)
Daya tahan aerobik Menurut Rusli Lutan (2003: 64) adalah kemampuan jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darah untuk berfungsi secara efisien dalam tempo yang cukup tinggi selama periode waktu tertentu. Dengan demikian berfungsinya secara efisien dalam yang cukup tinggi selama periode waktu tertentu dari jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darah dinamakan daya tahan aerobik.
Semakin baik fungsi jantung, paru-paru dan peredaran darah maka daya tahan aerobiknya semakin baik pula. Ketika kalian mampu berlari selama lebih dari 20 menit tanpa merasakan kelelahan, maka dapat disimpulkan bahwa kalian memiliki daya tahan aerobik yang baik.
Manfaat memiliki ketahanan atau kemampuan peralatan tubuh seseorang untuk melawan kelelahan selama aktivitas berlangsung, menurut Sukadiyanto (2002:40), di antaranya:
- menambah kemampuan untuk melakukan aktivitas gerak secara terusmenerus dengan intensitas tinggi dalam jangka waktu lama;
- menambah kemampuan untuk memperpendek waktu pemulihan (recovery); dan
- menambah kemampuan menerima beban latihan yang lebih berat dan bervariasi.
b. Praktik latihan daya tahan
Berikut beberapa cara melakukan latihan daya tahan:
(1) Latihan daya tahan otot (muscular endurance)
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, daya tahan otot tidak batasi oleh lamanya waktu melakukan. Jika kalaian dapat melakukan selama mungkin, maka disimpulkan kalian memiliki daya tahan otot yang baik. Berikut beberapa tips dalam latihan daya tahan otot:
- Mulailah dengan bijak; jangan memaksakan melakukan latihan daya tahan otot dengan waktu yang terlalu lama melebihi kemampuan kalian;
- Buatlah catatan kuantitas latihan sebagai kontrol kemajuan (waktu: 20 det, 30 det, 40 det, dst atau jumlah pengulangan 10x, 15x, 20x, 30x, dst); dan 3) Latihan daya tahan otot cukup dilakukan 1-2 pengulangan (sets).
Baca juga - Soal Senam Lantai
Bentuk-bentuk latihan daya tahan otot diantaranya:
a) Plank
Gambar: Plank |
Cara melakukan plank:
Perhatikan contoh gambar di atas. Gerakan plank hampir sama dengan gerakan push ups. Perbedaannya pada posisi tangan. Jika dalam gerakan push ups telapak tangan menyangga berat badan, pada gerakan plank seluruh lengan bawah menyangga badan (dari siku hingga tangan).
Sikap kedua tangan mengepal dan jari kelingking berada di bawah. Kemudian pada push ups kita menekuk tangan dan melurukannya hingga badan terangkat (naik), sedangkan gerakan plank kita hanya menahan sikap seperti gambar untuk beberapa waktu.
Baca juga - Soal Aktivitas Gerak Berirama
b) Squat dengan beban tubuh
Cara melakukan squat dengan beban tubuh:
Kalian berdiri tegak dengan kaki dibuka selebar bahu. Tangan tahan lurus di depan dada. Lakukan gerakan berjongkok hingga seperti hendak duduk atau membentuk sudut 90áµ’ antara tungkai atas dan tungkai bawah. Posisi lutut tidak melewati ujung kaki kalian. Telapak kaki tetap menempel di lantai, tumit tidak terangkat. Berat badan ada di tumit dan posisi tulang belakang lurus. Saat berdiri kembali ke posisi semula.
c) Melangkah lunges
Perhatikan gambar, sikap awal dari gerakan ini adalah berdiri tegak, kemudian langkahkan kaki ke depan sejauh mungkin dan tekuk tutut. Saat kaki depan kalian tekuk, posisi lutut tidak boleh melebihi ujung kaki. Kaki belakang jatuhkan ke depan hingga lutut hampir menyentuh lantai dan tumit kaki terangkat. Gerakan melangkah lunges bisa kalian lakukan dengan berjalan pada jarak tertentu atau melakukan secara berulang di tempat. Saat gerakan lunges selesai dilakukan posisi kembali berdiri tegak.
Gerakan push ups sepertimya kalian sudah paham, karena gerakan ini sering kalian lihat atau lakukan. Guna mendapatkan hasil yang baik dalam latihan ini, lakukan gerakan hingga siku tangan lurus saat mendorong badan ke atas. Apabila kalian belum kuat untuk melakukan gerakan ini dengan kaki yang lurus dan bertumpu pada ujung kaki, kalian boleh bertumpu dengan kedua lutut.
Selain gerakan push ups, gerakan sit ups adalah gerakan yang juga kalian sudah tahu cara melakukannya. Kalian pasti pernah melihat orang lain melakukan latihan ini atau kalian pernah melakukannya. Lakukan gerakan ini secara perlahan, hindari gerakan yang memantulkan badan atau menekan siku untuk membantu badan terangkat. Jika gerakan sudah bisa kalian lakukan dengan baik, tingkatkan kecepatan saat melakukan gerakan ini.
(2) Latihan daya tahan jantung-paru/aerobik (cardiorespiratory endurance) Prinsip dalam melakukan latihan ini tertuang pada konsep F.I.T.T (Frequency, Intensity, Time, dan Type). Berikut penjabarannya:
- Fequency: jumlah latihan dalam 1 minggu (minimal 3 kali);
- Intensity: beban latihan 70-85% dari detak jantung maksimal. Detak jantung maksimal adalah 220-usia;
- Time: lama latihan 20-60 menit; dan
- Type: jalan cepat, jogging, berenang, bersepeda, senam aerobik, dll.
Bagaimana cara kalian melakukan latihan tersebut; lakukan dengan tahap demi tahap. Jumlah latihan dimulai dari kalian melakukan seminggu sekali, 2 kali hingga mencapai 3 kali seminggu. Beban latihan kalian mulai dengan target 70% dan ditambah sedikit demikit hingga mencapai 85%. Prinsip waktu juga hampir sama, lakukan oleh kalian latihan selama 20 menit kemudian tambah secara perlahan hingga genap 60 menit.
Untuk tipe latihan kalian pilih jalan cepat sebelum jogging, kemudian variasikan dengan pilihan aktivitas yang lain. Perlu diingat bahwa pilihan aktivitas dalam latihan daya tahan jantun-paru memiliki tingkat kesulitan yang berbeda (prinsip kekhususan). Misalnya kalian mampu melakukan jalan cepat
30 menit, bukan berarti kalian dapat melakukan bersepeda selama 30 menit. Begitu juga sebaliknya, untuk itu diperlukan variasi dan kombinasi latihan dalam melatih daya tahan jantung.
c. Kekuatan otot (muscular strength)
Kekuatan otot Menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman (1999: 164) adalah kemampuan satu otot atau kelompok otot untuk mengerahkan daya (force) maksimal terhadap sebuah tahanan (resistensi). Kemudian Rusli Lutan (2003: 63) juga mengartikan kekuatan otot sebagai kemampuan untuk melakukan tugas gerak dengan usaha maksimum.
Baca juga - Soal Pergaulan Sehat
Dengan demikian kekuatan otot adalah kemampuan satu atau kelompok otot untuk mengarahkan daya untuk melakukan tugas gerak dengan usaha maksimum. Jika daya tahan otot diartikan kemampuan dalam melakukan gerak usaha kurang dari maksimal dalam tempo yang berulang dan banyak, maka kekuatan otot lebih kepada gerak usaha maksimal dalam tempo tidak terlalu lama.
d. Praktik latihan kekuatan
Seperti penjelasan di atas berkaiatan dengan konsep latihan daya tahan otot dan kekuatan otot, maka perlu dipahami oleh kalian bahwa secara konsep gerak tidak terdapat perbedaan gerakan latihan untuk latihan daya tahan dan kekuatan otot. Namun terdapat perbedaan pada pembebanan antara kedua latihan tersebut. Lalu bagaimana kalian membedakan pembebanan gerakan sit ups? Jawabnya ada pada kecepatan saat melakukan gerakan push ups. Untuk melatih kekuatan otot dilakukan gerakan yang lebih lambat dari pada latihan daya tahan otot. Coba kalian lakukan gerakan push up dengan kecepatan normal yang dapat kalian lakukan! Hitung berapa jumlah gerakan yang dapat kalian lakukan! Lakukan istirahan 1-3 menit. Setelah istirahat selesai lakukan gerakan push ups lebih lambat dari yang sebelumnya! Hitung jumlah gerkan yang dapat kalian lakukan! Bertambah atau berkurang? Manakah gerakan yang lebih terasa bekerja pada otot kalian?’
Lalu bagaimana frekuensi latihan kekuatan otot? Latihan kekuatan otot boleh kalian lakukan 1-3 kali dalam satu minggu. Kemudian bagaimana dengan latihan daya tahan otot, cukup 1 kali dalam seminggu. Bagaimana mengatur jadwal latihan keduanya? Buatlah jadwal latihan pada hari yang berbeda, misalnya latihan kekuatan otot di hari Selasa dan latihan daya tahan otot di Sabtu. Bagaimana mengatur pengulangan dan jumlah latihan. Untuk latihan kekuatan otot lakukan 3-4 sets dengan 8-12 pengulangan dengan istirahat di antara set selama 1-3 menit. Sedangkan untuk latihan daya tahan otot lakukan 1-2 sets dengan pengulangan sebanyak yang dapat kalian lakukan dengan istirahat 3 menit.
Latihan-latihan kekuatan otot:
Fleksibilitas Menurut Rusli Lutan (2003: 64) bahwa fleksibilitas adalah ruang gerak dari berbagai sendi tubuh. Sendi tubuh dikatakan fleksibilitasnya baik apabila ruang gerak dari sendi itu sendiri tidak mengalami gangguan. Melakukan latihan kelenturan dapat dilakukan dengan gerakan stretching (pegangan).
Baca juga - Soal Narkoba
Saat latihan peregangan biasa dikerjakan saat pemanasan dan pendinginan, namun keduanya memiliki sedikit perbedaan dalam kegunaan. Saat pemanasan latihan bertujuan menyiapkan persendian dan otot untuk pembebanan latihan. Sedangkan saat pendinginan latihan ditujukan untuk meningkatkan ruang gerak dari sendi tubuh. Beberapa contoh latihan kelenturan:
1. Peregangan 1 (static stretching)
Gambar: latihan kelenturan |
2. Peregangan 2 (ballistic stretching)
3. Peregangan 3 (PNF Stretching)
f. Praktik latihan kelenturan
Latihan kelenturan harus kelian lakukan 3 kali dalam 1 minggu. Latihan ini dapat kalian lakukan pada hari yang sama dengan latihan lain. Lakukan latihan ini secara perlahan. Kalian dapat meminta bantuan teman untuk memaksimalkan ruang gerak dari berbagai sendi tubuh kalian dengan cara didorong semaksimal mungkin (seperti contoh PNF stretching). Namun perlu sekali lagi diingat oleh kalian, lakukan secara perlahan.
g. Komposisi tubuh
Komposisi tubuh adalah persentase berat tubuh yang terdiri dari jaringan nonlemak dan jaringan lemak. Komposisi tubuh terdiri dari empat komponen utama, yaitu jaringan lemak tubuh total (total body fat), jaringan bebas lemak (fatfree mass), mineral tulang (bone mineral), dan cairan tubuh (body water). Dua komponen komposisi tubuh yang paling umum diukur adalah jaringan lemak tubuh total dan jaringan bebas lemak (Williams, 2007).
h. Mengukur komposisi tubuh
Untuk mengukur komposisi tubuh diperlukan alat. Alat yang dapat dipakai antara lain adalah caliper skinfold. Seperti apa bentuknya, kalian bisa lihat di bawah ini.
Berikut salah satu ilustrasi penggunaan alat ini caliper skinfold:
Pertanyaannya, apakah kita memiliki alat tersebut? Jika kita mau kita bisa membelinya pada toko online yang bertebaran saat ini. Lalu bagaimana jka alat tersebut tidak tersedia? Ada cara lain, yaitu dengan cara mengukur berat badan seimbang. Bagaimana cara menghitung berat badan seimbang? Ada 2 cara yang dapat digunakan dalam menentukan berat badan seimbang;
1) Menggunakan rumus IMT (indeks massa tubuh); membagi berat badan (kg) dengan kuadrat tinggi badan (m).
Tabel 1: Kategori/kriteria IMT
Sumber: Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015.
2) Menggunakan rumus Brocca
Berat badan ideal perempuan: TB – 100 – 15%(TB-100)
Berat badan ideal perempuan laki-laki: TB – 100 – 10%(TB-100)
*) TB: Tinggi Badan
Sumber: http://e-journal.uajy.ac.id/12411/4/TF068023.pdf
C. Rangkuman
Melakukan latihan kebugaran jasmani terkait kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan) harus dimulai dari menganalisis hal tersebut secara baik. Itu diperlukan agar saat melakukan latihan, kalian memahami apa yang sedang kalian lakukan dan kegunaannya. Latihan daya tahan baik jantungparu maupun otot bukan perkara mudah. Kalian harus melakukannya dengan terprogram baik. Jadwal latihan, beban latihan, harus diatur sedetail mungkin agar tidak terjadi kesalahan atau hal yang tidak diinginkan, misalkan terjadi cedera atau over training. Kesemuanya dapat terwujud juga dengan diimbangi asupan makan yang baik dan istirahat yang cukup.
Lakukanlah latihan secara perlahan, hindari pemaksaan latihan berat yang akhirnya menimbulkan trauma atau kebosanan. Yang terakhir kalian harus melakukan dengan konsisten. Bisa jadi kalian tidak merasakan perubahan latihan pada penampilan fisik kalian (berat badan, massa otot, lemak tubuh, dll), namun lebih pada fungsi fisiologis kalian (jantung, paru, dan sistem peredaran darah) berfungsi lebih baik dari sebelumnya. Yakinlah bahwa latihan kebugaran sangat penting untuk kita semua. Ingatlah bahwa melakukan latihan kebugaran adalah upaya preventif atau pencegahan terhindar dari penyakit! Selamat berlatih!
D. Penugasan Mandiri
Lakukanlah tugas di bawah ini dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan disiplin yang tinggi dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran!
1. Lakukan latihan berikut ini!
2. Hitunglah berat badan seimbang kalian dengan cara pengukuran IMT dan rums Brocca!
E. Latihan Soal
Kerjakan dan jawablah soal-soal di bawah ini dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban yang paling benar dari opsi jawaban yang tersedia!
1. Jika kalian ingin memiliki kemampuan berjalan kaki yang jauh dan dalam tempo yang lama (lebih dari 20 menit). Latihan yang harus kalian lakukan adalah ... .
A. latihan daya tahan otot
B. latihan kekuatan otot
C. latihan kelenturan
D. latihan beladiri
E. latihan senam
2. Jika kalian iningin memiliki tendangan yang keras dalam menendang bola, maka latihan yang harus dilakukan adalah ... .
A. latihan daya tahan otot
B. latihan kekuatan otot
C. latihan kelenturan
D. latihan beladiri
E. latihan senam
Baca juga - Soal Nomor Lari
3. A dan B adalah keduanya adalah pelajar. A saat ini berusia 16 tahun, sedangkan B berusia 17 tahun. Jika mereka berlatih daya tahan jantung-paru, apakah mereka memiliki intensitas latihan sama?
A. Ya, sama.
B. Tidak, berbeda.
C. Sama pada awal latihan.
D. Berbeda pada awal latihan.
E. Tergantung jadwal latihan.
4. Latihan daya tahan jantung-paru sebaiknya dilakukan ... .
A. Setiap kesempatan
B. Setiap hari
C. Setiap pagi
D. Setiap malam
E. Seminggu 3 kali
5. Jika kalian melakukan latihan push ups untuk latihan kekuatan otot, maka kalian harus melakukan dengan cara ... .
A. cepat
B. normal
C. lambat
D. sedikit
E. secukupnya
Pembahasan Latihan
1. A
Untuk bisa berjalan dalam tempo yang lama dibutuhkan latihan daya tahan otot
2. B
Untuk bisa menendang dengan keras dibutuhkan kekuatan otot
3. B
Intensitas latihan daya tahan jantung-paru berbeda berdasarkan usia
4. E
Latihan daya tahan jantung-paru sebaiknya dilakukan seminggu 3x
5. C
Untuk melatih kekuatan otot kalian harus menambah beban, karenanya kalian harus memperlambat gerakan push up
F. Penilaian Diri
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom ‘Ya’ jika kalian sudah menguasai materi/melakukan hal tersebut dan pada kolom ‘Tidak’ jika kalian belum menguasai materi/melakukan hal tersebut!
Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya Materi Konsep Latihan Komponen Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan Konsep Latihan Komponen Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan) Mapel PJOK kelas 10 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!!
Konsep Latihan Komponen Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan File ini dalam Bentuk .pdf File Size 74Kb
Diupload oleh www.bospedia.com
Baca juga yang sejenis
Pencarian yang paling banyak dicari
- komponen kebugaran jasmani dan contohnya
- kebugaran jasmani adalah
- komponen kebugaran jasmani adalah
- apakah komponen kebugaran jasmani yang bisa meningkatkan kesehatan
- komponen kebugaran jasmani kesehatan
- kebugaran jasmani contoh
- contoh latihan kebugaran jasmani
- contoh latihan reaksi dalam kebugaran jasmani
- pdf, 2018,2019,2020,2021,2022
Post a Comment