Materi Tahapan Proses Pengolahan Makanan Mapel Prakarya kelas 10 SMA/MA - Halo adik adik apa kabar? semoga dalam keadaan sehat selalu, nah pada kesempatan yang baik ini kakak ingin menyampaikan jangan lupa untuk menggunakan masker, menjaga jarak dan tentunya mencuci tangan untuk menghindari penyebaran wabah virus corona. Oiya kali ini kakak ingin membagikan materi tentang Tahapan Proses Pengolahan Makanan dari mata pelajaran Prakarya untuk adik adik kelas X SMA/MA. Semoga dengan adanya materi ini bisa bermanfaat yah. Semangat!!
Materi Tahapan Proses Pengolahan Makanan Mapel Prakarya kelas 10 SMA/MA |
Modul ini sebagai pendamping buku teks pelajaran (BTP) atau buku sekolah elektronik (BSE) sebagai media pendukung bagi kalian dalam memahami materi tentang sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.
Materi sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat ini adalah materi yang sangat penting dan harus kalian kuasai karena berguna dalam kehidupan sehari-hari sebagai tahap lanjutan untuk memulai suatu usaha yang berkaitan dengan pengolahan makanan awetan yang dimiliki oleh daerah setempat.
Dalam mempelajari modul ini kalian harus membaca modul ini dengan cermat. melalui kegiatan membaca dan mempelajari materi, kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan latihan soal sebagai alat evaluasi disertai refleksi.Semoga modul ini bermanfaat, kalian dapat mengerti dan memahami isi modul serta menerapkannya.
Istilah
- Chest Freezer : Tempat untuk menyimpan bahan baku
- Irradiasi.: Penggunaan energy untuk penyinaran bahan makanan dengan menggunakan radiasi buatan
- Press cooker : Suatu alat memasak bertekanan tinggi
- Refrigerator : Tempat untuk menyimpan produk jadi selama menunggu
- Radiasi : Semua jenis energy yang di pancarkan tanpa media
A. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik dapat menganalisis tahapan proses pengolahan makanan
- Pesertda didik mampu mengelola makanan awetan hewani
B. Uraian Materi
Bahan Awetan bahan Baku Ikan Bandeng
Prosedur Pengolahan
1. Persiapan
- Ikan bandeng bahan baku dipilihi yang utuh dan masih segar dari ukuran 5 ekor per kg.
- Dibuang insang dan isi perutnya melalui rongga insang. Dijaga jangan sampai usus/perut dan empedu pecah. Beberapa praktisi pengolah tidak membuang insang untuk menjaga kekuatan struktur kepala agar penampakan produk akhir lebih sempurna seperti ikan utuh.
- Larutan garam 3 % untuk perendaman awal setelah pencucian. 10 liter larutan untuk merendam 6 kg ikan (30 ekor)
- Larutan garam jenuh (3 kg garam dalam 10 liter air) lk. 10 liter, untuk merendam 6 kg ikan pada proses pembuatan bandeng presto asin atau lk. 120 g garam halus untuk menggaraminya.
- Bumbu untuk perendaman dengan jumlah sebanding dengan jumlah/berat ikan bandeng yang akan direndam. Bahan-bahan yang perlu dikupas, dikupas terlebih dahulu sebelum digunakan, kemudian diblender dengan ditambah air secukupnya sehingga berupa larutan kental yang siap digunakan.
- Bumbu untuk sambal juga disesuaikan jumlahnya. Pada saat pembelenderan ditambahkan air masak seperlunya untuk mempercepat proses penghalusan. Setelah itu disangrai sampai cukup masak.
2. Pencucian:
3. Perendaman atau penggaraman
- Untuk menghasilkan produk bandeng presto bumbu, ikan bandeng yang telah bersih direndam dalam adonan bumbu selama lk. 15 – 30 menit, dimana sebagian adonan bumbu dimasukkan mengisi rongga perut ikan yang telah kosong.
- Untuk menghasilkan produk bandeng presto asin, ikan bandeng yang telah bersih direndam dalam larutan garam jenuh selama 2 jam atau ditaburi garam halus sebanyak 2% dari berat ikan sebelum pembungkusan dengan daun pisang.
4. Penyusunan didalam panci presto
- Sebelum diisi ikan, panci presto terlebih dahulu diisi air lk. separo dari antara batas sarangan panci dengan alasnya, dengan pertimbangan akan diperoleh tambahan air yang berasal dari ikan selama proses pengukusan.
- Ikan bandeng yang sudah diberi bumbu dan digarami dibungkus dengan daun pisang satu per satu, kemudian langsung diatur didalam presto. c. Untuk ikan bandeng ukuran 5 ekor per kg didalam presto ukuran 6 liter dapat disusun 3 kg ikan sebanyak 3 lapis dimana setiap lapisnya terdiri dari 5 ekor ikan bandeng yang masing-masing telah dibungkus daun pisang
5. Pemasakan (pengukusan) dengan panci presto
- Panci presto yang sudah diisi air dan ikan bandeng ditutup dengan benar (dengan tanda antara lain posisi gagang tutup berhimpit pas dengan posisi gagang panci) dan selanjutnya dipanaskan diatas kompor.
- Ketika uap telah keluar dari pipa ventilasi dengan teratur (berarti air sudah mendidih dan udara didalam panci sudah terbuang semuanya keluar), letakkan regulator pengatur tekanan .
- Setelah tekanan uap cukup, pengukur tekanan mendorong naik alat pengunci interlock dan mengunci posisi gagang panic secara otomatis. Pada saat inilah hitungan waktu pemasakan dimulai dan intensitas nyala api kompor dapat dikecilkan seperlunya.
- Pemasakan dilakukan selama 60 – 75 menit, tergantung tingkat kelunakan tulang/duri yang diinginkan dan ukuran ikan. Untuk ikan ukuran 5 ekor per kg pemasakan selama 60 menit.
- Setelah waktu pemasakan cukup api kompor dimatikan, dan panci presto berisi ikan bandeng yang sudah masak dibiarkan dingin. Tutup panci baru boleh dibuka setelah pengunci interlock turun membuka dengan sendirinya. Bandeng yang ada didalamnya tidak boleh diangkat sebelum cukup dingin dimana kondisinya sudah kompak. Apabila diangkat atau dikemas dalam keadaan panas akan mudah rusak, karena kondisinya masih rapuh
- Setelah ikan bandeng cukup dingin,diangkat dan dibuka daun pembungkusnya, untuk selanjutnya dikemas secara individual dalam kemasan plastik biasa atau kemasan plastik vakum.
- Untuk distribusi ke konsumen biasanya setiap kemasan bandeng disertai sambal di kemasan terpisah dan dijadikan satu dalam kemasan luar dari bahan karton berlabel produsennya.
- Hasil pengamatan yang pernah dilakukan bandeng presto dalam kemasan plastik vakum yang disimpan pada suhu kamar masih layak dikonsumsi dalam 3 hari sejak pembuatannya, sedangkan jika disimpan pada suhu chilling/refrigerator setelah disimpan 15 hari masih layak dikonsumsi.
C. Rangkuman
- Persiapan (Penyiapan ikan bahan baku, Pembuatan larutan garam, pembuatan bumbu dan pembersihan dan pelayuan daun pisang)
- Pencucian ikan yang sudah dibuang insang dan isi perutnya dicuci bersih dengan air dingin.
- Perendaman atau penggaraman
- Penyusunan didalam panci presto
- Pemasakan (pengukusan) dengan panci presto
- Pengemasan, distribusi dan penyimpanan.
D. Penugasan Mandiri (optional)
E. Latihan Soal
- Jelaskan teknik tahapan pengolahan makanan awetan bandeng presto !
- Uraikan tahapan pengemasan bandeng presto !
PEMBAHASAN LATIHAN SOAL 3
- Teknik tahapan pengolahan bahan makanan awetan hewani yaitu bandeng presto
- Persiapan (Penyiapan ikan bahan baku, Pembuatan larutan garam, pembuatan bumbu dan pembersihan dan pelayuan daun pisang)
- Pencucian ikan yang sudah dibuang insang dan isi perutnya dicuci bersih dengan air dingin.
- Perendaman atau penggaraman
- Penyusunan didalam panci presto
- Pemasakan (pengukusan) dengan panci presto
- Pengemasan, distribusi dan penyimpanan.
- Persiapan
- Ikan bandeng bahan baku dipilihi yang utuh dan masih segar dari ukuran 5 ekor per kg. lalu dibuang insang dan isi perutnya melalui rongga insang. Dijaga jangan sampai usus/perut dan empedu pecah. Beberapa praktisi pengolah tidak membuang insang untuk menjaga kekuatan struktur kepala agar penampakan produk akhir lebih sempurna seperti ikan utuh
- Pembuatan larutan garam, larutan garam 3 % untuk perendaman awal setelah pencucian. 10 liter larutan untuk merendam 6 kg ikan (30 ekor) lalu Larutan garam jenuh (3 kg garam dalam 10 liter air) lk. 10 liter, untuk merendam 6 kg ikan pada proses pembuatan bandeng presto asin atau lk. 120 g garam halus untuk menggaraminya.
- Pembuatan bumbu, bumbu untuk perendaman dengan jumlah sebanding dengan jumlah/berat ikan bandeng yang akan direndam. Bahan-bahan yang perlu dikupas, dikupas terlebih dahulu sebelum digunakan, kemudian diblender dengan ditambah air secukupnya sehingga berupa larutan kental yang siap digunakan. Bumbu untuk sambal juga disesuaikan jumlahnya. Pada saat pembelenderan ditambahkan air masak seperlunya untuk mempercepat proses penghalusan. Setelah itu disangrai sampai cukup masak.
- Pembersihan dan pelayuan daun pisang
- Daun pisang segar dilayukan semalam agar mudah dibentuk dan tidak mudah robek pada saat digunakan.
- Pengemasan, distribusi dan penyimpanan.
- Setelah ikan bandeng cukup dingin,diangkat dan dibuka daun pembungkusnya, untuk selanjutnya dikemas secara individual dalam kemasan plastik biasa atau kemasan plastik vakum.
- Untuk distribusi ke konsumen biasanya setiap kemasan bandeng disertai sambal di kemasan terpisah dan dijadikan satu dalam kemasan luar dari bahan karton berlabel produsennya.
- Hasil pengamatan yang pernah dilakukan bandeng presto dalam kemasan plastik vakum yang disimpan pada suhu kamar masih layak dikonsumsi dalam 3 hari sejak pembuatannya, sedangkan jika disimpan pada suhu chilling/refrigerator setelah disimpan 15 hari masih layak dikonsumsi.
F. Penilaian Diri
- tahapan proses pengolahan yaitu menyiapkan wadah penyajian
- pengolahan bahan pangan adalah
- cara pengolahan bahan ikan dan daging yang sering dilakukan berupa pengawetan dengan cara
- prinsip penyajian makanan
- pentingnya evaluasi pada tahapan pengolahan adalah
- proses pembuatan dan keselamatan kerja termasuk dalam tahapan pengolahan
- produk yang dihasilkan selain produk utama merupakan pengertian dari
- hal-hal apa yang perlu diperhatikan dalam proses pengolahan
Post a Comment